Pegang Senjata Api, Anggota Polres Karimun Wajib Ikuti Tes Psikologi

Pegang Senjata Api, Anggota Polres Karimun Wajib Ikuti Tes Psikologi

Personil Polres Karimun yang bawa senjata api diwajibkan ikut tes psikologi (aha)

Karimun, Batamnews - Sebanyak 68 personel Polres Karimun  mengikuti tes psikologi sebagai persyaratan bagi anggota yang memegang senjata api dinas.

Dalam layanan psikologi ini, para anggota menjalani beberapa tahap, termasuk konseling psikologi, profil klinis psikologi/sosialisasi E-Mental baru, dan pemetaan psikologi.

Baca juga: Superfans Batam Menggelar Nobar Final Liga Champions, Inilah Lokasi dan Rincian Acaranya

Kegiatan tersebut berlangsung di ruang laboratorium SMA Negeri 2 Karimun, Kepulauan Riau, pada Kamis (8/6/2023), yang diawasi langsung oleh Kabag SDM Polres Karimun, AKP Binsar Samosir.

Tes psikologi ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggota yang memegang senjata api atau yang mengajukan izin penggunaan senjata api dalam tugas dinas mampu menjaga dan menggunakan senjata tersebut dengan baik.

"Tes psikologi dilakukan untuk menilai kelayakan anggota dalam menggunakan senjata api dinas," kata AKP Binsar.

Baca Berkas P21, Polres Anambas Limpahkan Eks Kades dan TPK Desa Ulu Maras ke Kejaksaan

Polres Karimun bekerja sama dengan bagian psikologi SDM Polda Kepri dalam kegiatan ini. Sosialisasi PKP/E-Mental dipimpin oleh Kompol Eko Pujiono, Psikolog, sementara pemetaan psikologi dan tes senjata api organik dipimpin oleh Penata  TK I Juliana Manik. Konseling Psikologi dipimpin oleh IPDA Rahmini Ariyanti.

Penggunaan senjata api bukan hanya tentang tampilan yang gagah, tetapi juga mengharuskan pemegang senjata untuk menjaga dan menggunakan dengan tanggung jawab. Senjata api yang digunakan oleh anggota hanya untuk mendukung tugas kepolisian.

Baca juga: DPO Interpol Thedy Johanis Dan Johanis, Polisi: Satu Keluarga Kabur ke Singapura

"Tes psikologi akan dilakukan secara rutin setiap enam bulan untuk mengevaluasi kecerdasan dan kondisi psikologi anggota kepolisian, sehingga mereka bisa dinyatakan layak atau tidak untuk memegang senjata api," ujar Binsar.

Dengan pelaksanaan tes psikologi bagi anggota yang memegang senjata api, diharapkan penyalahgunaan senjata api dapat dihindari dan para anggota dapat menjaga penggunaan yang bertanggung jawab.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews