Kekeringan di Malaysia Memicu Panic Buying Air Mineral, Otoritas Minta Penghematan Air

Kekeringan di Malaysia Memicu Panic Buying Air Mineral, Otoritas Minta Penghematan Air

Warga Penang dan Kedah, Malaysia sempat dibuat panic buying ketika pemerintah setempat mengumumkan adanya krisis air (internet)

Batam, Batamnews - Kekeringan yang melanda negara bagian Penang dan Kedah di Malaysia telah memicu aksi panic buying air mineral di kalangan warga. Gangguan pada sistem sungai Muda menyebabkan aliran air keran mengering, memaksa satu juta penduduk berebut pasokan air yang terbatas. 

Meskipun pasokan air segera pulih, toko-toko makanan terpaksa ditutup karena keterbatasan air yang menghambat persiapan makanan.

Baca juga: Belanja di Malaysia Bisa Pakai Rupiah Via Qris Mulai Hari Ini

Bendungan-bendungan di Penang juga menghadapi kondisi yang memprihatinkan, dengan tingkat air yang rendah akibat curah hujan yang minim dan kekeringan. Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8%, Bendungan Teluk Bahang 46,2%, dan Bendungan Mengkuang yang biasanya penuh hingga lebih dari 90% mengalami penurunan menjadi 88,2%.

Chow Kon Yeow, Ketua Menteri Penang, mengeluarkan imbauan kepada warga untuk menghemat air. Dia menjelaskan bahwa hanya tersedia cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan selama 120 hari.

Baca juga: Daftar Bioskop Terbaik di Batam: Pilihan Terbaru bagi Pecinta Film

Penang Water Watch juga menyoroti pentingnya mengurangi konsumsi air domestik dan menaikkan tarif untuk mengendalikan pemborosan air.

Selain itu, ditemukan adanya gangguan pada gerbang bendungan Sungai Muda yang seharusnya memiliki sistem peringatan otomatis. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai pengaturan dan pengawasan yang lebih baik dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.

Untuk menghindari penurunan tingkat air bendungan yang lebih serius, warga Penang mendapat imbauan untuk mengurangi konsumsi air domestik sebesar 20% setiap hari. Langkah ini diharapkan dapat menghemat 106,8 juta liter air per hari, menjaga pasokan air hingga saat musim hujan yang diperkirakan akan datang pada September 2023.

Pemerintah negara bagian Penang telah mengambil langkah-langkah darurat dalam menjaga cadangan air di bendungan melalui rekayasa pasokan air.

Baca juga: Misteri Keterlibatan Bupati Anambas Saat Kecelakaan Tragis di Batam

Mereka juga mengingatkan bahwa tindakan lebih keras akan diambil jika tingkat air terus menurun. Namun, hal tersebut dapat dihindari atau ditunda jika warga berhasil mengurangi konsumsi air sesuai imbauan yang diberikan.

Pemerintah Penang dan otoritas terkait menegaskan bahwa mereka memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air dan terus bekerja sama dengan Kedah dalam mengatasi masalah ini.

Dalam menghadapi tantangan kekurangan air, kerjasama dan kesadaran kolektif untuk mengurangi konsumsi air menjadi kunci untuk menjaga pasokan air yang berkelanjutan dan memastikan kesejahteraan masyarakat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews