Atlet Muda Lingga Sumbang Medali Emas SEA Games 2023 Cabor e-Sport PUBG Mobile

Atlet Muda Lingga Sumbang Medali Emas SEA Games 2023 Cabor e-Sport PUBG Mobile

Septiadi 'Lapar' Ardiansyah atau dengan nama lengkap Tengku Muhammad Septiadi Ardiansyah sukses menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada cabang olahraga e-Sport PUBG Mobile kategori tim. (Foto: istimewa)

Lingga, Batamnews - Timnas PUBG Mobile kategori tim, telah menuntaskan perjuangan di SEA Games 2023 Kamboja. Tampil memukau di babak grand final, anak-anak muda ini sukses menyumbang medali emas untuk Indonesia.

Pertandingannya berlangsung di Olympia Mall, Phnom Penh, Kamboja. Keseruannya tersaji selama tiga hari, sejak tanggal 12-14 Mei 2023.

Di sini Indonesia mengirimkan dua tim, yakni INA1 dan INA2, yang diisi oleh atlet PUBG Mobile berkualitas, dimana salah satunya adalah anak muda asal Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri). Mereka semua terpilih, setelah melalui proses seleksi dan pelatihan yang begitu ketat.

Baca juga: Pesona Pantai Sergang, Paduan Keindahan Tepian Laut di Pulau Singkep

INA1 dipunggawai oleh Juventino Ryan 'Rosemary' Jeremy Rolos, Sharfan 'Potato' Shahman, Eksarahman 'RedFace' Jayanto, Nizar Lugatio 'Microboy' Pratama, dan Febrianto Genta 'Svafvel' Perkasa.

Sedangkan INA2 diperkuat Haikal 'Yummy' Aditya, Alan Raynold 'Satar' Kumaseh, Septiadi 'Lapar' Ardiansyah, Muhammad 'Boycil' Afriza, dan Teuku Muhammad 'Ponbit' Kausar.

Septiadi 'Lapar' Ardiansyah atau dengan nama lengkap Tengku Muhammad Septiadi Ardiansyah merupakan anak muda asal Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).

 

Perjalanan Timnas PUBG Mobile Tim di SEA Games 2023

Melansir detikcom, mereka semua sudah memberikan penampilan yang ciamik sejak babak kualifikasi pada tanggal 11 Mei 2023 lalu. Keduanya berhasil lolos ke grand final, setelah menempati posisi tiga dan lima.

Trend positif yang mereka ciptakan terus berlanjut hingga grand final. Sejak hari pertama bergulir, keduanya sudah tancap gas untuk bisa mengamankan posisi empat teratas.

Meskipun pada hari pertama INA1 menempati posisi keempat, untungnya INA2 mengisi peringkat kedua. Mereka membayang-bayangi Vietnam 1 yang saat itu berada di puncak dengan total 53 poin.

Lanjut hari kedua, kedigdayaan yang sudah diperoleh Vietnam 1 sebelumnya tidak berlangsung lama. INA2 yang sudah menempel ketat di posisi kedua, mampu menyalip ke tempat pertama dengan total 130 poin.

Dominasi juga didapatkan INA1 setelah menanjak satu tangga ke posisi tiga. Garuda muda ini menggeser Kamboja 1 yang tadinya berada di atas mereka.

Pada hari ketiga, ketegangannya semakin terasa. Hal ini mengingat, enam ronde yang tersisa menjadi penentu bagi seluruh tim untuk bisa mengukuhkan posisi mereka di empat teratas.

Bisa dibilang di sini Indonesia mengawali laga dengan cukup baik. Meskipun di dalam permainan INA1 harus finish di peringkat ke-14, tetapi tidak dengan INA2 yang mampu menambah pundi-pundi poin, dan mengamankan hashtag empat dengan empat elims.

Hanya saja, 14 tim lain tak membiarkan Indonesia lebih jauh meninggalkan mereka. Terlebih lagi dengan Vietnam 1 yang secara konsisten selalu mengumpulkan banyak poin elims, dan mempertahankan posisinya di setiap pertandingan.

Terbukti dari Winner Winner Chicken Dinner (WWCD) yang dua kali mereka dapatkan. Walaupun pada akhirnya memang belum bisa menyalip INA2 yang memimpin di puncak.

Apalagi setelah Vietnam 1 diratakan pada ronde kelima oleh INA2 di map Erangel. Yummy yang saat itu seorang diri, dikepung oleh tiga pemain Vietnam.

Namun dengan kelihaiannya, ia mampu membuat dua pemain Vietnam knock dengan menggunakan sebuah granat. Kemudian satu pemain Vietnam yang tersisa menjatuhkan Yummy.

Lalu dengan sigap, dua pemain INA2 yakni Satar dan Ponbit langsung memberikan follow up damage. Alhasil tiga pemain Vietnam yang tersisa harus pulang ke arah Lobby, dan puas berada di hashtag 11.

Namun sayangnya, INA2 tidak bisa membawa pulang ayam, karena harus berakhir di peringkat keenam. Lalu disusul oleh INA1 yang finish di tempat kelima.

Kendati demikian, total poin yang didapatkan INA2 di ronde kelima sudah cukup untuk menyabet medali emas. Tercatat kalau selisih poinnya cukup jauh dari peringkat duanya. Para fans timnas PUBG Mobile yang menonton live stream pun bersorak gembira.

Sayangnya itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para Garuda muda INA2. Hal ini dikarenakan dua pemain INA2 harus pulang duluan ke lobby, dan menyisakan Satar dan Lapar saja.

Malah berbanding terbalik dengan INA1 yang ternyata tampil memukau. Rosemary dan kawan-kawan sudah mengumpulkan sepuluh poin elims, walaupun pada akhirnya harus terhenti di peringkat kelima.

Nah beruntungnya, Vietnam 1 dan Malaysia 1 yang memepet INA2, harus rata oleh tim lain. Sehingga Satar dan tim memastikan menyabet emas SEA Games 2023, biarpun mereka finish di hashtag enam.

Sedangkan INA1, berdasarkan total keseluruhan poin, mereka berada di peringkat kelima di bawah Vietnam 2 yang WWCD di ronde terakhir. Jadi Rosemary cs tidak bisa menyalip lawannya tersebut, dan harus rela melepas medali perunggu.

Sedikit informasi, bahwa perhitungan poin untuk PUBG Mobile tidak lagi hanya mengandalkan placement saja. Akan tetapi juga menyertakan jumlah kill yang didapatkan dari setiap ronde.

Saat ini poin placement begitu kecil, sehingga seluruh partisipan harus bermain cerdik agar bisa memperoleh kill. Bila hanya mengamankan placement tanpa kill, maka sulit untuk mempertahankan posisi teratas.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews