Khong Guan: Brand Legendaris Biskuit Kaleng di Indonesia yang Menjadi Fenomena Lebaran, Inilah Pemiliknya

Khong Guan: Brand Legendaris Biskuit Kaleng di Indonesia yang Menjadi Fenomena Lebaran, Inilah Pemiliknya

Khong Guan adalah biskuit kaleng legendaris di Indonesia, biskuit sering jadi meme, kaleng biskuit isi rengginang (ilustrasi)

Batam - Khong Guan adalah salah satu merek biskuit kaleng yang selalu menjadi bagian dari jamuan saat momen lebaran di masyarakat Indonesia. Bahkan, merek ini menjadi lebih fenomenal ketika rengginang disiapkan di dalam kaleng biskuit setelah isinya habis. Khong Guan adalah merek legendaris dari produsen kue dan wafer yang terkenal di Indonesia.

Siapa pemilik merek legendaris di Indonesia ini?

Baca juga: Jenis-Jenis Puasa Dalam Islam yang Dilarang, Termasuk Puasa di Hari Raya Idul Fitri

Pemilik merek ini adalah Hartono Kweefanus, salah satu miliarder kelahiran Indonesia. Keluarga Hartono Kweefanus juga dikenal sebagai pemilik pabrik Khong Guan di Indonesia. Hartono juga merupakan salah satu konglomerat dan pemilik perusahaan mi instan dan biskuit terbesar di Indonesia dan Filipina, Monde Nissin.

Menurut beberapa sumber, Hartono lahir di Indonesia dan kemudian tinggal di Filipina. Ia adalah putra dari Kwee Boen Twie alias Hidayat Darmono.

Hidayat, bersama Ong Kong Ie dan Go Swie Kie, adalah sosok yang membawa biskuit Khong Guan dari Singapura ke Indonesia pada tahun 1950-an.

Baca juga: 7 Kuliner Khas Batam yang Wajib Kamu Cicipi Sebelum Pulang dan Dijadikan Oleh-oleh

Selama hampir dua dekade, Khong Guan diimpor dari Singapura. Baru pada tahun 1970-an, pabrik Khong Guan dibangun di Surabaya sebelum kemudian membangun pabrik di Ciracas, Jakarta Timur, dan Cibinong, Bogor.

Di Indonesia, Khong Guan menjadi salah satu merek dagang biskuit dan wafer yang paling populer dan merajai pasar.

Baca juga: Mengintip Keunikan dan Keindahan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam, Kepulauan Riau

Selain Khong Guan, Hidayat juga mendirikan PT Nissin Biscuits Indonesia pada tahun 1975. Ia juga merupakan salah satu pendiri perusahaan camilan dan mi instan raksasa di Filipina, Monde Nissin, pada tahun 1979. Beberapa produk yang terkenal adalah wafer Nissin dan mi instan Lucky Me.

Forbes pernah mencatat kekayaan Hartono mencapai US$ 540 juta atau Rp 7,7 triliun (kurs Rp 15.400). Sementara kekayaan keluarga Hartono mencapai US$ 1,5 miliar atau Rp 23,10 triliun.

Baca juga: 10 Destinasi Wisata Terbaik di Natuna, Ada Masjid Mirip Taj Mahal India

Hartono Kweefanus dan keluarganya bahkan menempati peringkat ke-11 orang terkaya di Filipina pada 2021 versi Forbes, dengan kekayaan mencapai 1,95 miliar dolar AS atau setara dengan Rp28,91 triliun.

Selain menjadi petinggi di perusahaan miliknya, Hartono juga mengontrol dan memegang pengaruh besar di perusahaan cabang milik Monde Nissin, seperti Monde Land Inc, Monde Rizal Properties Inc, Monde Nissin Singapore Pte Ltd, Monde Nissin UK Ltd, Monde Nissin International Investments Ltd, Monde Nissin Holdings (Thailand) Ltd, Monde Nissin New Zealand Limited, dan All Fit & Popular Foods Inc.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews