Kisah Kelam ABK Kapal MT Tiger Star: David Selamat, Wilmar Meninggal, Iqbal Masih Dicari

Kisah Kelam ABK Kapal MT Tiger Star: David Selamat, Wilmar Meninggal, Iqbal Masih Dicari

Terapung hampir 20 jam di laut, salah satu ABK Kapal MT Tiger Star berhasil selamat (ilustrasi)

Batam, Batamnews - Insiden terbakarnya kapal MT Tiger Star di perairan dekat perbatasan Indonesia-Malaysia pada Senin (17/4/2023) malam menjadi sorotan publik. Kapal tersebut terbakar dan meledak di wilayah perairan Malaysia dekat dengan perbatasan Indonesia. 

Baca juga: Kapal MT Tiger Star Terbakar di Perbatasan RI-Malaysia, 2 ABK Selamat, 1 Tewas dan 2 Hilang

David (35) merupakan salah satu ABK kapal MT Tiger Star. Saat itu, David bersama empat ABK lainnya, yaitu Capt. George Preter (55), Anggi (40), Wilmar (50), dan Iqbal (17), tengah berada di atas kapal ketika tiba-tiba terjadi ledakan dan kebakaran.

Saat terjadi kebakaran, David beserta ABK lainnya berusaha untuk menyelamatkan diri dengan melompat ke laut dan terapung-apung selama 20 jam. Dia akhirnya ditemukan oleh ABK kapal GSL Christel Elisabeth pada Selasa (18/4/2023) malam.

Baca juga: H-2 Lebaran, Pelabuhan Punggur Batam Dipadati Ribuan Pemudik

Meski berhasil selamat, David dan empat ABK lainnya, yaitu Capt. George Preter (55), Anggi (40), Wilmar (50), dan Iqbal (17), mengalami kerugian yang besar. Wilmar harus meregang nyawa setelah dirawat di RS Budi Kemuliaan Batam.

Kapal berbendera Malaysia, MT Tiger Star, merupakan kapal yang mempekerjakan warga negara Indonesia sebagai ABK-nya. Insiden ini menjadi perhatian masyarakat, khususnya yang berada di wilayah perairan Indonesia-Malaysia.

Baca juga: Ingat! 10 Hal Unik di Batam, Jangan Coba Bunyikan Klakson di Batam

Pihak Basarnas dan pihak terkait lainnya masih terus melakukan pencarian untuk Iqbal yang masih belum ditemukan hingga saat ini. Kecelakaan ini menyadarkan akan pentingnya keselamatan dan kesejahteraan ABK kapal, yang sering kali bekerja di bawah kondisi yang sulit dan berisiko tinggi.

Tentu saja, kapal-kapal harus memastikan ketersediaan fasilitas dan peralatan keselamatan yang memadai untuk mengurangi risiko kecelakaan dan melindungi ABK dari bahaya yang mengancam. Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan keamanan dan keselamatan di perairan, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, demi meminimalkan terjadinya insiden serupa di masa depan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews