Jenis-Jenis Puasa Dalam Islam yang Dilarang, Termasuk Puasa di Hari Raya Idul Fitri

Jenis-Jenis Puasa Dalam Islam yang Dilarang, Termasuk Puasa di Hari Raya Idul Fitri

Ada empat jenis puasa yang dilarang dalam Islam, salah satunya berpuasa saat merayakan Idul Fitri (ilustrasi)

Batam - Dalam Islam, terdapat berbagai jenis puasa yang diatur dengan hukum yang menyertainya. Namun, ada juga jenis-jenis puasa yang dilarang bagi umat Muslim untuk dilakukan. Salah satu di antaranya adalah puasa pada hari raya, baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha.

Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan sejumlah puasa yang diharamkan dalam Islam.

Baca juga: Ibadah Salat Ied di Darul Gufron Sagulung, Amsakar Sebut Jemaah Antusias Luar Biasa

Pertama-tama, puasa pada dua hari raya tersebut. Pernyataan ini berdasarkan ucapan Sayyidina Umar, yang mengatakan bahwa "Inilah dua hari di mana Rasulullah SAW telah melarang berpuasa pada dua hari tersebut. Yakni di Idul Fitri (seusai mengerjakan puasa sebulan penuh dalam Ramadhan), dan Idul Adha yakni ketika kamu sekalian memakan sebagian dari hewan kurban kamu sekalian."

Alasan di balik larangan ini adalah karena hari raya adalah waktu yang dianggap spesial dalam agama Islam, yang ditandai dengan banyaknya kegiatan ibadah dan merayakan kemenangan. Oleh karena itu, puasa pada hari raya dapat dianggap sebagai bentuk menolak atau tidak menghargai keberkahan hari tersebut.

Baca juga: Tugu Pensil di Tanjung Pinang: Simbol Pemberantasan Buta Huruf dan Tempat Wisata Favorit

Selain itu, jenis puasa yang dilarang juga termasuk hari-hari tasyrik selama tiga hari, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

Rasulullah SAW telah mengutus seorang penyeru yang menyampaikan pesan beliau di Mina dengan menyebutkan sebuah pernyataan, bahwa "Janganlah kamu sekalian berpuasa pada hari-hari ini, karena hari-hari ini adalah hari-hari untuk makan dan minum serta untuk bersenggama."

Baca juga: 10 Destinasi Wisata Terbaik di Natuna, Ada Masjid Mirip Taj Mahal India

Ke tiga, jenis puasa yang dilarang adalah pada saat haid dan nifas. 

Ulama telah menyetujui bahwa puasa seorang wanita yang sedang haid atau nifas rusak atau batal. Nabi juga telah menyatakan bahwa jika seorang wanita mengalami haid, maka dia tidak melaksanakan sholat dan juga tidak berpuasa, karena hal tersebut dianggap sebagai bagian dari kekurangannya dalam agama.

Terakhir, puasa yang dilarang adalah bagi orang yang sakit dan dikhawatirkan dapat membahayakan jiwanya. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Alquran Surat An Nisa ayat 29 yang mengatakan, "Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah Maha penyayang kepadamu."

Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata Menarik di Tanjungpinang yang Bisa Dikunjungi saat Lebaran

Maka, sebagai umat Muslim, kita perlu memahami jenis-jenis puasa yang dilarang dan alasan di balik larangan tersebut, sehingga kita dapat menjalankan ibadah dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews