Batam - Badan Pengusaha (BP) Batam, Kepulauan Riau, mendatangkan container craine dari Korea Selatan sebagai upaya mempercepat proses bongkar muat di Pelabuhan Batuampar.

Pelabuhan Batuampar sendiri masih menggunakan teknologi lawas. Hal itu menjadi tumpuan dan BP Batam berusaha untuk mengupgrade perkakas di pelabuhan itu.

"Teknologi hari ini sudah cukup canggih, tidak lain hadirnya alat ini ingin memenuhi kebutuhan Kota Batam dengan teknologi yang tidak boleh ketinggalan dengan negara lain," kata Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Minggu (9/4/2023).

Rudi menambahkan, alat tersebut telah dipesan sejak tahun 2022 lalu dan memakan waktu kurang lebih 14 bulan untuk tiba di Batam. Harganya pun cukup fantastis, yaini sebesar Rp 120 miliar.

Kata dia, container crane itu bakal memudahkan dalam melakukan aktifitas bongkar muat di pelabuhan. Diyakini juga, dalam sejam bisa membongkar sekaligus memuat 30 kontainer.

"Dalam setahun ada sekitar 600 lebih kontainer yang masuk. Kita bagi rata semua kontainernya itu dua menit saja, saya kira kita bisa tahu dalam beberapa jam saja kontainer yang akan di selesaikan. Artinya alat ini bisa selesaikan masalah yang ada di sini," ujar dia. 

"Kita berharap dengan alat yang sudah canggih ini, nanti ada banyak para pemilik barang yang ingin menitipkan barang di Batam , maka seluruh alat kita bangun," tambah Rudi.

Langkah tersebut, lanjutnay, sebagai upaya menjadikan Pelabuhan Batuampar sebagai hub-logistik Indonesia dan hingga negara lainnya.

"Maka hub-logistik yang kita canangkan di Batu Ampar ini mudah-mudahan bisa terselesaikan," pungkasnya.