Batam  - Tim ilmuwan internasional mengeklaim telah menemukan data genetik yang menghubungkan asal mula pandemi Covid-19 dengan anjing rakun yang dijual di pasar Wuhan. Hal Itu memperkuat teori dari para ahli bahwa pandemi tersebut berasal dari alam dan bukan dari laboratorium.

Menurut ringkasan temuan yang dilaporkan oleh Atlantic, data genetik yang dimaksud diekstraksi dari penyeka yang diambil dari dalam dan sekitar Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan pada awal pandemi.

"Analisis data menunjukkan bahwa anjing rakun, yang dijual secara ilegal di pasar, mungkin telah membawa dan kemungkinan menyebarkan virus pada akhir 2019," tulis laporan tersebut, dikutip Forbes, Sabtu (18/3/2023).

Temuan ini menjadi salah satu bukti genetik terkuat yang menghubungkan hewan yang dijual di pasar tradisional dengan virus corona penyebab pandemi.

Namun, temuan tersebut tidak secara pasti membuktikan bahwa anjing rakun membawa virus atau ditularkan dari mereka ke manusia. Serta temuan tersebut juga tidak menutup kemungkinan hewan lain di pasar basah memiliki virus yang sama.

Bukti genetik yang ditemukan oleh para ilmuwan dari Eropa, Amerika Utara, dan Australia berdasarkan pada data mentah swab yang diambil dari pasar, yang diam-diam diunggah ke database global oleh para peneliti yang berafiliasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China minggu lalu.

Data mentah akhirnya dihapus dari database yang dikenal sebagai GISAID setelah para ilmuwan internasional yang mengurutkan data genom menjangkau para ilmuwan China, yang mengunggahnya dan menawarkan untuk berkolaborasi.