BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Bergabungnya seorang pejabat BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho dan keluarganya dengan kelompok radikal Islamic Syiriah and Iraq State (ISIS), mengejutkan banyak orang. Kerabat dan teman Dwi Djoko tidak menyangka sama sekali. Selain Dwi Djoko, puluhan bahkan ratusan warga sudah bergabung ke ISIS. Lalu bagaimana mengetahui warga yang bergabung ke kelompok tersebut?

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan, mengatakan, salah satu ciri khusus kelompok radikal berdasarkan dokumen penggerebekan teroris di beberapa daerah, adalah dengan ditemukan bendera Islamic Syiriah and Iraq State (ISIS) dan Negara Islam Indonesia (NII).

"Salah satunya dari dokumen itu, misalkan kelompok ISIS selalu ada bendera ISIS. Kemudian selalu ada dokumen ingin mendirikan NII,” kata Anton di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/12/2015).

Anton menegaskan, negara-negara Islam di dunia telah mengutuk ISIS dan menyatakan gerakan ISIS menyimpang dari ajaran agama. “Mereka (ISIS) menjual agama untuk kepentingan tertentu. ini sudah kesepakatan negara Islam di dunia,” jelasnya.

Adapun ciri-ciri warga yang kemungkinan terlibat gerakan radikalisme ini antara lain introvert, kemudian tidak mau bergaul dengan lingkungan, selalu menyendiri dan mereka tidak mengakui Pancasila sebagai ideologi negara.

“Yang mereka akui seolah-olah hanya agama, kenyataanya tindakan mereka radikal. Yang kita perangi radikalismenya," ungkapnya.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk melaporkan warganya yang dicurigai bergabung dengan kelompok radikal ISIS.

(ind/bbs)