Klarifikasi Video Viral Joget TikTok Koas dan Jerome Polin, Minta Maaf-Ngaku Malu

Klarifikasi Video Viral Joget TikTok Koas dan Jerome Polin, Minta Maaf-Ngaku Malu

Ilustrasi dokter. (Foto: Dok. Shutterstock)

Jakarta - Viral joget TikTok Jerome Polin dan dua koas lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia banjir hujatan. Kalimat dalam video viral tersebut memicu amarah publik lantaran dinilai tidak empati.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin," demikian caption dalam video viral, yang kini sudah ditakedown.

Candaan semacam itu dinilai tidak empati lantaran kalimat yang dimuat kerap diucapkan dokter saat keluarga pasien meninggal dunia. Belakangan, salah satu koas dalam video viral, yakni Ugidiam Farhan Firmansyah meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan.

Baca juga: Susul AS, Kanada Larang TikTok di Perangkat Milik Pemerintah

Menurut Farhan, maksud dari caption dalam video TikTok itu disalahartikan oleh banyak pihak. "Sebelumnya, saya sempat membuat video dance dengan caption 'Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin'. Caption dalam video tersebut merujuk pada kami yang sudah berusaha melakukan dance koreografi tersebut namun hasilnya tetap masih kaku dan tidak luwes," kata Farhan dalam akun Instagram pribadinya, dikutip detikcom Selasa (28/2/2023).

"Tapi ternyata banyak yang salah paham dengan video tersebut dan mengira bahwa caption pada video merujuk pada momen krusial," sambung dia.

Farhan mengaku malu, sebagai calon dokter ia tidak menyadari dampak dari video joget TikTok bersama Jerome Polin saat memakai jas dokter lengkap dengan stetoskop.

Baca juga: Tegas! Kominfo Minta Pengemis Online Diblokir dari TikTok

"Sebagai seorang calon dokter saya merasa malu karena belum sadar atas dampak dari pembuatan konten tersebut yang menyinggung perasaan banyak teman-teman," katanya.

Ia kemudian meminta maaf dan berjanji tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari. Farhan ingin kembali fokus membuat konten TikTok terkait edukasi kesehatan. "Sebagai pembuat konten tersebut ingin memohon maaf sebesar-besarnya karena telah menimbulkan kesalahpahamanan pada teman-teman semua," pintanya.

"Saya sebagai manusia tentu masih punya empati dan tidak ada maksud sama sekali menyinggung dan atau hal-hal semacamnya yang juta tidak saya tunjukkan pada video tersebut," katanya. Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Ari Fahrial Syam menyebut pihaknya tengah mempelajari kasus tersebut dan mempertimbangkan kemungkinan teguran kode etik dalam bermedia sosial.

"Yang harus hati-hati adalah ketika kita menyampaikan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa 'kami sudah memberikan upaya maksimal. Itu kan selalu di dalam practicenya di pelayanan kesehatan, kata-kata itu muncul ketika dokter berkomunikasi dengan keluarga pasien menyampaikan tentang kondisi pasien yang telah diupayakan di dalam mengatasi permasalahan namun kondisinya belum membaik atau bahkan memburuk," kata dr Ari saat via detikcom, Minggu (26/2/2023).

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews