Susul AS, Kanada Larang TikTok di Perangkat Milik Pemerintah

Susul AS, Kanada Larang TikTok di Perangkat Milik Pemerintah

TikTok. (Foto: via CNBC Indonesia)

Toronto - Kanada mengeluarkan larangan penggunaan TikTok dari semua perangkat seluler yang dikeluarkan pemerintah. Langkah Kanada ini mengikuti kebijakan serupa yang dikeluarkan Amerika Serikat (AS).

"Saya pikir ketika pemerintah mengambil langkah penting untuk memberi tahu semua pegawai negeri bahwa mereka tidak dapat lagi menggunakan TikTok di telepon kantor, banyak orang Kanada dari bisnis hingga perorangan akan memikirkan keamanan data mereka sendiri dan mungkin membuat pilihan," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dilansir AP, Senin (27/2/2023).

"Saya selalu ingin memberikan informasi kepada warga Kanada agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat," imbuhnya.

Baca: DPR Siap Bahas UU Pelarangan TikTok di Amerika Serikat

Cabang eksekutif Uni Eropa (UE) mengumumkan bahwa telah ada larangan sementara penggunaan TikTok dari telepon yang digunakan oleh staf sebagai tindakan keamanan siber minggu lalu.

Tindakan UE mengikuti langkah serupa di Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari setengah negara bagian dan kongres telah melarang TikTok dari perangkat resmi pemerintah.

Pekan lalu, pengawas privasi federal Kanada dan mitra provinsinya di British Columbia, Alberta, dan Quebec mengumumkan penyelidikan untuk menyelidiki apakah aplikasi tersebut mematuhi undang-undang privasi Kanada.

TikTok dimiliki oleh ByteDance, sebuah perusahaan China yang memindahkan kantor pusatnya ke Singapura pada tahun 2020.

Baca: Aplikasi Video TikTok Makin Diberangus di Amerika Serikat

Aplikasi ini sangat populer di kalangan anak muda tetapi kepemilikan China telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Beijing dapat menggunakannya untuk mengumpulkan data tentang pengguna Barat atau mendorong narasi pro-China dan informasi yang salah.

TikTok menghadapi pengawasan intensif dari Eropa dan AS atas keamanan dan privasi data di tengah kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mempromosikan pandangan pro-Beijing atau mengumpulkan informasi pengguna.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews