Operasi SAR Gempa Turki-Suriah Segera Berakhir, Korban Jiwa Lebih dari 41 Ribu Orang

Operasi SAR Gempa Turki-Suriah Segera Berakhir, Korban Jiwa Lebih dari 41 Ribu Orang

Kondisi permukiman di Turki selatan yang hancur akibat gempa bumi dahsyat, Senin (6/2/2023). (Foto: Twitter)

Antakya - Setelah 216 jam gempa bumi yang melanda Turki tenggara dan Suriah, operasi pencarian dan penyelamatan korban dikatakan akan segera berakhir.

Al Jazeera melaporkan bahwa operasi tersebut diperkirakan akan berakhir sewaktu-waktu karena harapan untuk menemukan korban dalam keadaan hidup semakin sulit.

Sampai sekarang, rekaman drone menunjukkan ekskavator mulai memindahkan puing-puing dari daerah bencana di kota provinsi Hatay yang terpukul parah di Turki.

Baca: Bumi Terbelah Setelah Gempa Dahsyat Turki, Tampak di Satelit

Situasi itu seperti sinyal bahwa operasi pencarian dan penyelamatan akan segera berakhir.

Beberapa ekskavator hidrolik besar di dekat kota Antakya juga terlihat mengikis tumpukan batu atau merobohkan puncak bangunan beton yang rapuh dan tertatih-tatih.

Rekaman drone juga menunjukkan debu beterbangan ke udara dari puing-puing saat beton jatuh.

Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat gempa dahsyat yang mengguncang sejumlah wilayah di dua negara ini, telah menelan korban jiwa lebih dari 41 ribu orang.

Baca: Maling dan Rampok Gentayangan Gasak Harta Korban Gempa di Turki

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengakui adanya masalah dalam respons awal terhadap gempa bumi berkekuatan 7,8 dan 7,5 yang melanda negara itu pada 6 Februari dini hari. Namun, saat ini, kata dia, situasi sudah terkendali.

"Kami menghadapi salah satu bencana alam terburuk tidak hanya di negara kami, tetapi juga dalam sejarah umat manusia," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan di Ankara.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews