Putri Candrawathi yang Tak Lagi Menangis

Putri Candrawathi yang Tak Lagi Menangis

Putri Candrawathi Tertawa di Sidang. (Youtube/Kompas)

Jakarta - Sidang pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Putri Candrawathi memasuki agenda tuntutan. Jalannya persidangan dilalui Putri Candrawathi dengan sendu.

Hal itu terlihat dari raut wajah Putri Candrawathi ketika diperiksa baik oleh hakim, penuntut umum maupun penasihat hukum.

Terlebih saat peristiwa pelecehan, yang diklaim Putri menimpa dirinya di Magelang, Jawa Tengah oleh mendiang Brigadir J.

Namun, ada satu momen persidangan yang membuat bibir Putri Candrawathi menyunggingkan senyuman. Meski, terhalang masker berwarna putih, senyuman Putri masih terlihat dari perubahan kedua matanya.

Adalah momen saat sidang beragendakan mendengarkan keterangan saksi mantan ajudan Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq.

Saat itu, Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso mengorek momen perayaan ulang tahun pernikahan Sambo-Putri di rumah Magelang, Jawa Tengah, satu hari sebelum penembakan di Duren Tiga.

Daden menggambarkan suasana antara Ferdy Sambo, Putri Candrawathi begitu akrab, hangat dengan para ajudan berikut asisten rumah tangga, termasuk Susi. Momen itu terjadi pada 6 Juli 2022 di Magelang atau dua hari sebelum Brigadir J dieksekusi.

"Kita bawa kue dan tumpeng, kita kembali ke rumah cempaka, tapi tidak langsung turun. Atas petunjuk almarhum nanti pukul 00.00 Wib baru keluar untuk anniversary pernikahan," kata Daden saat bersaksi di sidang untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

Setelah itu kue diturunkan dari mobil dengan dibantu Ricky Rizal alias Bripka RR untuk ditaruh di meja makan, sementara untuk tumpeng dibawa oleh Brigadir J dan Richard Eliezer alias Bharada E.

"Pukul 00.01 Wib baru kita keluarkan kue dan tumpeng. Acara malam itu bapak atau ibu memimpin doa di ruang makan itu ada saya, Yosua, Richard, Kuat, kemudian ada Susi juga, kita acara mengelilingi tempat makan itu," ujarnya.

Lantas Hakim Wahyu Iman Santosa menggali keterangan untuk apa saja acara yang terjadi selama acara yang kurang lebih berlangsung selama dua jam. Lalu dijawab Daden bahwa selama acara itu berlangsung dengan suasana riang gembira.

"Seperti suasana sebelumnya, kami anggap itu suasana ria. Ada saudara dengan Ricky atau semacam," ujar Daden.

"Saudara terdakwa memberi hadiah?" tanya hakim.

"Untuk malam itu hanya kue, ibu-bapak memotong kue dan tumpeng, disuapin satu per satu (ajudan)," kata Daden.

Daden menceritakan jika baik Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi ternyata sempat menyuapi makanan kue dan tumpeng kepada seluruh ajudan yang hadir, termasuk Brigadir J.

"Untuk kue itu bapak. Yang pertama itu kalau tidak salah Bang Ricky, yang pertama pasti senior, kalau urutan saya tidak ingat," jawabnya.

"Saudara yang keberapa? atau jangan-jangan saudara enggak disuapi," tanya kembali hakim.

Pertanyaan hakim itulah yang membuat Putri Candrawathi tersenyum.

"Terakhir kalau tidak salah," kata Daden.

"Kalau saudara Putri?" ujar hakim.

"Itu nasi tumpeng," jawab kembali Daden.

"Siapa yang disuapin?" cecar hakim.

"Semuanya (seluruh ajudan Ferdy Sambo)," terang Daden.

"Semuanya, berarti kan ada 8.

"Tentunya dimulai dari Ferdy Sambo selaku suami?" timpal Hakim.

"Siap Yang Mulia."


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews