Ekspresi Ferdy Sambo Saat Dengar Tuntutan Penjara Seumur Hidup

Ekspresi Ferdy Sambo Saat Dengar Tuntutan Penjara Seumur Hidup

Ekspresi Ferdy Sambo (dok. TV Pool)

Jakarta - Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dituntut hukuman penjara seumur hidup dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat dan perusakan bukti kasus tersebut. Sambo tampak menulis sesuatu dan beberapa kali menghela napas saat jaksa membacakan tuntutan.

Di ruang utama PN Jaksel, Selasa (17/1/2023), Sambo tampak memakai kacamata dan masker dalam sidang tuntutan ini. Sambo terlihat mendengarkan analisis yuridis dan fakta hukum yang dibacakan jaksa.

Sambo terlihat menatap ke arah hakim. Ferdy Sambo terlihat sempat menulis sesuatu di catatan yang dibawanya.

Baca juga: Dituntut Seumur Hidup, Jaksa: Tak Ada Hal yang Meringankan Pada Ferdy Sambo

Saat tiba jaksa menyampaikan amar tuntutan, Sambo tampak menghela napas. Sampai akhir pembacaan tuntutan, Sambo tidak sekali pun melepaskan masker.

Tuntutan Seumur Hidup Ferdy Sambo

Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup. Sambo diyakini jaksa bersama-sama dengan terdakwa lain melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat dan merusak barang bukti elektronik terkait pembunuhan Yosua.

"Menuntut supaya majelis hakim PN Jaksel yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan menyatakan terdakwa Ferdy Sambo terbukti bersalah melakukan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," kata jaksa saat membacakan tuntutan di PN Jaksel, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Dituntut Seumur Hidup, Jaksa: Tak Ada Hal yang Meringankan Pada Ferdy Sambo

"Menjatuhkan pidana terhadap Ferdy Sambo dengan pidana penjara seumur hidup, " imbuhnya.

Sambo diyakini jaksa melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sambo juga diyakini melanggar pasal 49 juncto pasal 33 Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Jaksa menilai tidak ada alasan pemaaf maupun pembenar atas perbuatan yang dilakukan Sambo. Jaksa menyatakan Sambo harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Hal yang memberatkan Sambo adalah menghilangkan nyawa Yosua, berbelit-belit dan tidak mengakui perbuatan, serta perbuatannya telah mencoreng institusi Polri hingga membuat banyak anggota Polri terlibat. Sedangkan tidak ada hal yang meringankan pada diri Sambo.

Untuk diketahui, yang dimaksud dengan penjara seumur hidup adalah hukuman pidana penjara hingga terpidana meninggal dunia di dalam penjara.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews