Sepekan, Dua Orang di Batam Tewas Bunuh Diri Loncat dari Tower, Ini Kata Psikolog

Sepekan, Dua Orang di Batam Tewas Bunuh Diri Loncat dari Tower, Ini Kata Psikolog

Seorang wanita nekat melakukan percobaan bunuh diri di Kecamatan Sekupang, Batam. Wanita itu memanjat tower sutet yang berada di Balada Tanjung Pinggir pada Rabu, 13 Maret 2019. (Dok. Batamnews)

Batam - Dalam sepekan ini warga Batam dihebohkan dengan kasus bunuh diri loncat dari tower. Kejadian terkini seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di bawah tower Coastal Surveilance System (CSS) milik Bea Cukai Batam, Selasa (10/1/2023).

Diduga ia mengakhiri hidup dengan cara melompat berketinggian 50 meter tersebut. Jasadnya ditemukan petugas yang masuk kantor pagi hari, sebelum akhirnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Kepri. Dari rekaman CCTV pria itu menyelinap masuk pada dini hari sebelum ditemukan tewas.

Enam hari sebelumnya, seorang pemuda juga diduga mengakhiri hidup diri dengan melompat dari sebuah tower telekomunikasi dengan ketinggian 20 meter di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Rabu (4/1/2022).

Baca juga: Pria Tewas Lompat dari Atas Tower Kantor Bea Cukai Batam 

Kapolsek Sagulung, Iptu Nyoman Ananta mengatakan korban EL (24) diduga depresi. Ada kabar ia tak kunjung dapat pekerjaan usai tamat dari kampus Politeknik Batam.

"Berdasarkan keterangan keluarga, ia depresi gak dapat kerja. Dia baru saja tamat wisuda dari Politeknik Batam," ujar Nyoman. 

Psikologi menyebut seseorang yang sedang mengalami gangguan mental memilih jalan pintas dengan bunuh diri.

Baca juga: CCTV Detik-detik Pria Tanpa Identitas Bunuh Diri di Tower Bea Cukai Batam

"Percobaan bunuh diri bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan kesehatan mental," kata Psikolog Klinis SDM Reisqita Vadika MPsi dikutip Batamnews via detikom.

Untuk lokasi percobaan bunuh diri di tower sendiri, menurut dia, sebenarnya multifaktor. Bukan menjadi acuan, khususnya warga Batam yang memilih bunuh diri di lokasi tower.

"Terlalu asumtif rasanya bila kita menyimpulkan di tower. Karena pemilihan metode atau lokasi bunuh diri biasanya multifactor," ujarnya.

Baca juga: Terekam CCTV, Ini Kronologi Pria Loncat dari Tower Kantor Bea Cukai Batam

Qiqi sapaan akrabnya mengatakan aksi percobaan bunuh diri bisa memicu orang lain yang mengalami gangguan mental untuk mengakhiri hidupnya juga. Akan tetapi, dia tak membenarkan jika hal tersebut ditiru karena latah atau ikut-ikutan.

 

"Satu peristiwa bunuh diri terkadang memang bisa menjadi trigger bagi orang lain. Tapi bukan berarti latah," tutur psikolog RS Adi Husada Undaan Wetan ini.

Lalu, bagaimana memberi pendampingan kepada orang-orang yang nekat bunuh diri tapi bisa diselamatkan, khususnya panjat tower?

Baca juga: Diduga Frustrasi, Seorang Alumni Politeknik Batam Tewas Loncat dari Tower 20 Meter

"Sebaiknya tidak dibiarkan sendirian. Perlu ada significant others atau orang-orang terdekat yang memantau, kalau bisa sekaligus menjadi teman bicara atau minimal mendengarkan. Bila memungkinkan, bisa diajak menemui tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog untuk segera mendapatkan bantuan," jelasnya.

Dia juga menyarankan agar tidak timbul rasa ingin bunuh diri yakni dengan mencari bantuan orang lain terdekat atau dipercaya.

"Karena biasanya mereka merasa sudah tidak ada jalan keluar. Keberadaan orang lain, khususnya tenaga profesional, bisa membantu mereka untuk merasa tidak sendirian, serta melihat masalahnya dari perspektif yang lain," pungkasnya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews