Singapura - Warga Singapura diminta bersiap menghadapi gelombang baru infeksi Covid-19 karena banyak yang berlibur ke luar negeri dalam rangka perayaan akhir tahun ini.

Demikian kata Menteri Kesehatan, Ong Ye Kung, kemarin kepada media di Nanyang Junior College dalam acara yang diselenggarakan oleh Chinese Community Development Assistance Council (CDAC).

“Dengan lebih banyak pariwisata dan perayaan Natal dan Tahun Baru, akan ada lebih banyak infeksi, tetapi itu belum pernah kita alami sebelumnya.

"Tahun ini saja kita melihat ada tiga gelombang infeksi yang semuanya cukup besar, dua yang pertama Omicron: BA.2, lalu BA.5 dan setelah itu XBB. Jadi akan ada gelombang baru," katanya, dilansir media Malaysia, Berita Harian, Selasa (6/12/2022).

Baca: Varian Covid-19 Baru X-BB Merebak di Singapura, Kepri Harus Waspada

Infeksi varian Omicron BA.2 memuncak pada bulan Maret dan sub varian BA.5 meningkat infeksinya pada bulan Juni dan Juli lalu Singapura mengalami varian XBB pada bulan Oktober dan November.

Ye Kung menegaskan, yang lebih penting adalah memantau perkembangan varian baru di luar negeri yang mengkhawatirkan saat musim salju melanda belahan bumi utara.

Badan obat-obatan Uni Eropa, pada Agustus, mengatakan varian Covid-19 yang sama sekali baru dapat muncul musim dingin ini.

Mereka juga memperingatkan bahwa varian yang dimaksud mungkin terkait erat dengan varian Omicron sebelumnya, sebelum digantikan oleh sub-varian BA.4 dan 5.

Baca: Kasus Harian Corona di Singapura Kembali Melejit Akibat Subvarian XBB

Kata Ye Kung, ketika China membuka perbatasannya, yang sepertinya bisa terjadi kapan saja, pasti akan ada infeksi baru.

“Hal ini karena banyak warga China yang terjangkit Covid-19 dan berdasarkan kepadatan penduduk ini tentu akan muncul varian baru.

"Untuk Singapura, kami akan menunggu dan melihat semua perkembangan ini dan ketika waktunya tepat untuk melonggarkan pembatasan, kami akan melakukannya sesuai kenyamanan kami," katanya.