BI Kepri Siapkan 8 Jurus Hadapi Tantangan Ekonomi 2023

BI Kepri Siapkan 8 Jurus Hadapi Tantangan Ekonomi 2023

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), Adidoyo Prakoso. (Foto: Margaretha/batamnews)

Batam, Batamnews - Dunia dihadapkan pada sejumlah tantangan dengan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global pada tahun 2023.

Kondisi ini diprediksi juga akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia, termasuk di Kepulauan Riau.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri), Adidoyo Prakoso memberikan 8 pandangan untuk menghadapi tantangan ini. 

Pertama, menjaga konsumsi rumah tangga agar tetap tumbuh tinggi dengan mengendalikan tingkat inflasi pada level rendah dan stabil. Serta terus mendorong penyaluran bansos dengan tepat waktu dan sasaran. 

“Upaya mendorong konsumsi rumah tangga juga perlu didukung dengan memastikan tetap tingginya mobilitas masyarakat,” ujar Adidoyo saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Batam, Rabu (30/11/2022). 

Kedua, mengoptimalkan dampak ekonomi dari belanja pemetintah daerah baik APBN maupun APBD dengan melakukan akselerasi sejak awal tahun khususnya untuk belanja modal dan infrastruktur yang selama ini banyak terkonsentrasi pada akhir tahun.

Baca: Bank Indonesia Bantu 1.000 Bibit Cabai pada Kelompok Tani Wanita di Bintan

Ketiga, meningkatkan daya saing investasi dengan terus melakukan inovasi yang dapat mendukung terciptanya iklim usaha yang semakin kondusif seperti inovasi terkait kemudahan perizinan usaha dan insentif yang dapat mendorong investasi, serta diperkuat dengan promosi investasi baik domestik maupun luar negeri.

Keempat, mendorong program hilirisasi komoditas unggulan berbasis Sumber Daya Alam di Kepulauan Riau, sekaligus untuk meningkatkan keterkaitan antar sektor ekonomi dan nilai tambah produk yang dihasilkan.Posisi strategis Provinsi Kepri yang berada di lintasan jalur perdagangan internasional perlu dioptimalkan sebagai keunggulan komparatif.

Kelima, menurunkan tingkat pengangguran dengan memperkuat link and match antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja. Dalam konteks tersebut, lembaga pendidikan memiliki peranan penting untuk menghasilkan alumni dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja. 

Baca: BI: Kondisi Perekonomian Kepri 2022 Terus Alami Perbaikan 

Program pendidikan vokasi maupun keberadaan balai latihan kerja milik Pemerintah perlu terus diperkuat termasuk dengan menyediakan sarana prasarana pelatihan yang dibutuhkan. Selain itu semangat kewirausahaan di generasi muda juga perlu terus ditumbuhkembangkan.

Keenam, meningkatkan kapasitas dan memperkuat kelembagaan petani, nelayan dan UMKM serta mendorong kemitraan dengan industri dan digitalisasi UMKM untuk memperluas akses pemasaran maupun pembiayaan. 

Selanjutnya upaya mengurangi ketimpangan antar daerah perlu didukung dengan penguatan konektivitas antar daerah untuk mengefisienkan biaya logistik antar daerah. Dengan demikian upaya untuk mengurangi disparitas pendapatan masyarakat, ketimpangan antar daerah dan mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dapat diwujudkan.

Ketujuh, mengoptimalkan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan status Free Trade Zone (FTZ) sebagai keunggulan komparatif Kepri untuk menarik investasi.

Kedelapan, memperkuat pemulihan sektor pariwisata melalui penguatan sinergi antar pelaku usaha pariwisata dan Pemerintah Daerah serta promosi pariwisata. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews