Kasus Meninggal Gagal Ginjal Akut di Kepri Bertambah Jadi 6 Orang

Kasus Meninggal Gagal Ginjal Akut di Kepri Bertambah Jadi 6 Orang

ilustrasi

Batam, Batamnews - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Riau melaporkan data terbaru pasien gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI). Data terbaru tercatat total pasien gagal ginjal akut di Kepri mencapai 7 pasien. 

Dari 7 pasien tersebut, 6 pasien di antaranya telah meninggal dunia. Sebelumnya pasien AKI  yang meninggal dunia sebanyak 5 orang. 

“Sekarang total pasien meninggal dunia ada 6 orang,” ujar Kepala Dinkes Kepri, Mohammad Bisri saat dikonfirmasi melalui saluran telefon, Senin (24/10/2022).

Baca juga: Kematian Anak Gagal Ginjal Akut di Indonesia Lampaui Gambia 

Tambahan pasien AKI tersebut berasal dari Kota Batam yang berusia satu tahun. Sementara 5 pasien meninggal lainnya yaitu tiga pasien di Kabupaten Karimun dan dua pasien di Kota Tanjungpinang.

Sementara satu pasien masih dalam perawatan di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam. “Kasusnya bertambah, karena baru ketemu, itu setelah kami telusuri ke belakang. Kasus AKI ini diketahui awal Agustus lalu,” katanya. 

Bisri menjelaskan kasus gagal ginjal akut ini harus ditangani oleh spesiali khusus, yaitu dokter yang spesialis gagal ginjal anak. Namun di Kepri belum ada rumah sakit rujukan penanganan gagal ginjal anak.

Baca juga: Catat, Ini 11 Gejala Gagal Ginjal Akut yang Dialami Pasien di RI 

“Kalau tidak salah, ada 16 rumah sakit rujukan di Indonesia, tapi di Kepri memang tidak ada,” kata Dia.

Ia juga menambahkan, spesialis gagal ginjal anak yang menentukan pasien tersebut mendapat cuci darah atau tidak. 

Mengenai upaya penelusuran kasus gagal ginjal beberapa waktu ke belakang, Bisri mengungkapkan hal itu masih sedang diupayakan. Namun ia berharap tidak ada penambahan pasien. 

 

“Kami sudah mengumpulkan dokter spesialis anak, dan kami minta mengecek rumah sakit, mudah-mudahan tidak tambah lagi,” katanya. 

Di samping itu, pihaknya juga telah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi obat berbentuk sirop. Serta juga meminta apotik agar tidak memberikan obat berbentuk sirop.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews