Bintan, Batamnews - Banyak surat yang diajukan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk masuk dan keluar. Dalam satu hari bisa 20-30 pengajuan dan paling banyak pengajuan perpindahan dari luar daerah ke Bintan.

Namun untuk perpindahan masuk terpaksa dibatasi mengingat kemampuan anggaran Bintan terbatas. Karena jika terima akan membebani keuangan daerah.

“Anggaran kita terbatas. Jadi harus betul-betul menyusun anggaran untuk menanggung beban ASN ini jika ingin menerimanya,” kata Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan, kemarin.

Baca juga: PT Timah Ajukan Pembaruan Lokasi Eksplorasi di Lingga dan Karimun, Sekdaprov Kepri: Perlu Kehati-hatian

Namun sebaliknya jika pengajuan ASN yang keluar dari Bintan akan langsung disetujuinya karena akan mengurangi beban keuangan daerah.

Tentunya tidak semuanya ASN yang pindah keluar diizinkan. Khusus guru dan medis akan dipertahankan karena di Bintan masih kekurangan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.

“Kalau yang ajukan pindah langsung kita acc. Tapi tidak semuanya, kalau guru sama tenaga kesehatan tidak kita izinkan karena masih dibutuhkan," jelasnya.

Baca juga: Asrama Mahasiswa Bintan di Pekanbaru Bikin Miris Plt Bupati Roby

Ditanya persentase ASN yang ajukan pindah masuk dan keluar, Roby mengaku lebih banyak ASN yang ingin masuk ke Pemkab Bintan dibandingkan keluar dari daerah ini. Persentasenya sekitar 65 persen yang masuk dan 35 persen yang keluar.

Untuk yang keluar, kata Roby, ada yang keluar daerah namun masih satu Provinsi Kepri dan ada juga di luar Provinsi Kepri. Alasan mereka pindah untuk menjaga orangtua dan mengikuti suami pindah tugas.

“Kalau yang masuk itu banyak sekali. Mereka berasal dari berbagai daerah, ada yang dari Anambas, Lingga dan daerah lainnya. Tapi kita belum dapat terima mereka karena anggaran," ucapnya.