Kepri Masuk 10 Besar Provinsi di RI dengan Kasus HIV Terbanyak

Kepri Masuk 10 Besar Provinsi di RI dengan Kasus HIV Terbanyak

ilustrasi

Batam, Batamnews - Kasus HIV di Bandung menjadi perhatian nasional. Pasalnya banyak kelompok usia produktif dan bahkan mahasiswa yang tertular. Lantas bagaimana kondisi HIV di Indonesia secara keseluruhan.

Data dari Kementerian Kesehatan, tahun ini ratusan ribu kasus HIV yang tercatat sampai periode Juni 2022. 

Dari data tersebut, daerah Jawa Barat menempati posisi ketiga kasus HIV terbanyak dan DKI menjadi wilayah yang mencatat kasus tertinggi. Bahkan Provinsi Kepri masuk ke dalam 10 besar daftar kasus HIV terbanyak di Indonesia ini.

Baca juga: Dikaitkan Kasus 400-an Mahasiswa Bandung, HIV Menular Lewat Apa?

Berikut data kasus HIV di Indonesia per Juni 2022:

1. DKI Jakarta: 90.958 kasus

2. Jawa Timur: 78.238 kasus

3. Jawa Barat: 57.426 kasus

4. Jawa Tengah: 47.417 kasus

5. Papua: 45.638 kasus

6. Bali: 28.376 kasus

7. Sumatera Utara: 27.850 kasus

8. Banten: 15.167 kasus

9. Sulawesi Selatan: 14.810 kasus

10. Kepulauan Riau: 12.943 kasus

Baca juga: Fakta-fakta Wanita Pertama di Dunia yang Sembuh dari HIV

Selain itu hubungan heteroseksual, homoseksual, dan penggunaan jarum Napza suntik masih menjadi penyebab terbesar penularan HIV di Indonesia. Hubungan heteroseksual menjadi penyebab 28,1 persen dari total kasus HIV di Indonesia disusul hubungan homoseksual sebanyak 18,7 persen.

Kasus HIV di Indonesia bak gunung es. Seringkali pengidap tidak mengetahui dirinya tertular sampai muncul gejala yang fatal.

 

Gejala awal HIV bisa terasa seperti kasus flu atau COVID-19 yang parah, namun biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi. Pada banyak orang, tanda dan gejala awal HIV termasuk:

* Demam

* Sakit kepala

* Kelelahan

* Pembengkakan kelenjar getah bening

* Ruam

* Nyeri sendi atau otot

* Sakit tenggorokan

Fase awal HIV akut ini adalah respons alami tubuh terhadap infeksi HIV. Gejala biasanya hilang dalam satu sampai empat minggu, oleh karena itu sering disalahartikan sebagai kasus flu.

Infeksi virus ini memang tak akan langsung merusak organ tubuh. Sebab, virus tersebut perlahan berkembang biak dan menyerang sistem kekebalan tubuh, hingga melemahkannya secara bertahap. Fase ini bisa disebut sebagai gejala latensi klinis. Seseorang yang terinfeksi HIV pada tahap ini mungkin merasa sehat dan terlihat baik-baik saja.

Apabila tidak ditangani dengan sejumlah perawatan yang tepat, HIV bisa berkembang menjadi kondisi kronis yang berpotensi mengancam nyawa, yaitu Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). AIDS sendiri merupakan perkembangan dari infeksi HIV stadium 3.

Adapun pengidapnya akan merasakan gejala, seperti:

* Mual

* Muntah

* Diare persisten

* Kelelahan kronis

* Penurunan berat badan yang cepat

* Batuk

* Sesak napas

* Demam berulang, menggigil, dan berkeringat di malam hari

* Ruam, luka, atau lesi di mulut atau hidung, pada alat kelamin, atau di bawah kulit

* Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau Leher

* Kehilangan memori, kebingungan, atau gangguan neurologis
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews