Warga Sipil Terlibat Kericuhan Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan di Batam Minta Maaf

Warga Sipil Terlibat Kericuhan Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan di Batam Minta Maaf

Kericuhan mewarnai unjuk rasa imigran Afghanistan di depan Kantor Wali Kota Batam. (Foto: Juna/batamnews)

Batam, Batamnews - Aksi demonstrasi pengungsi Afghanistan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), yang sempat diwarnai kericuhan beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial. Baku hantam yang terjadi sempat membuat salah seorang pengungsi terluka.

Ialah Aksa Halatu; warga sipil yang sempat ngamuk ke para pengungsi Afganistan yang sedang unjuk rasa di depan gerbang Kantor Wali Kota Batam.

Aksa bersama dua orang rekannya terlibat dalam kericuhan tersebut. Akhirnya Aksa Cs menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang telah terjadi.

"Saya meminta maaf. Sebenarnya yang terjadi tidak seperti itu. Tidak ada pemukulan, yang ada hanya pertikaian. Tidak mungkin la kami berdua melawan pengungsi yang hampir 70 orang," katanya, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Pengungsi Afganistan Ngeyel Kibarkan Bendera Asing di Tengah Kota Batam

Menurut Aksa, dengan video yang beredar di media sosial tidaklah benar. Katanya tidak ada insiden pemukulan saat itu, yang ada hanya pertikaian antara warga dan pengungsi.

Ia menjelaskan kronologi kejadian saat itu. Dia hanya berniat untuk masuk ke kantor Wali Kota Batam, namun dihalangi oleh adanya aksi para pengungsi Afganistan.

"Sebagai warga Batam yang sudah tinggal di sini sekitar 30 tahun lamanya, saat itu saya mau ada kegiatan di Pemko. Saya berbicara dalam bahasa Indonesia kalau saya akan masuk ke Pemko, mereka menjawab dengan bahasa mereka. Saya, kan, jadi menerka-nerka, mereka bilang apa sama saya, wajar saya tersinggung, mereka sudah banyak kok yang bisa bahasa Indonesia," ujar dia.

Lebih lanjut disampaikan, Aksa merasa terpanggil untuk membuat Batam menjadi kota yang damai dan kondusif. Dengan aksi demo dari pengungsi Afganistan yang berulang kali, hal itu membuat citra Batam sebagai kota wisata tercederai.

Baca juga: Unjuk Rasa Pengungsi Afghanistan Ricuh di Depan Kantor Wali Kota Batam

"Aksi mereka seolah terorganisir dan masif, di saat pariwisata Batam mulai bangkit, sebagai warga Batam, sudah selayaknya kami membantu pemerintah, agar di mata internasional, Batam ini kota aman," katanya.

Sebelumnya, aksi para pengungsi asal Afghanistan di depan Kantor Wali Kota Batam, diwarnai kericuhan bahkan sampai adu jotos. Para pengungsi itu datang dengan mengibarkan bendera negara Australia, Kanada, dan Amerika, mereka diminta dipindahkan ke negara ke tiga.

Di tengah aksi, datang sejumlah pria tak dikenal yang hendak membubarkan para demonstran itu dan menghentikan mobilnya di tengah jalan raya tersebut.

Aksi saling pukul antar kedua belah pihak pun tak dapat dihindari. Akibatnya, salah seorang pengungsi bernama Muhammad Naim mengalami luka pada pelipis kirinya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews