Kapolres Anambas Sebut Sopir yang Viralkan Video Pungli di Pelabuhan Hanya Berskenario

Kapolres Anambas Sebut Sopir yang Viralkan Video Pungli di Pelabuhan Hanya Berskenario

Tangkapan layar. (CNN Indonesia)

Anambas, Batamnews - Video viral sebelumnya muncul terkait dugaan pungli dilakukan dua oknum polisi di Pelabuhan Roro Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas. Hanya saja tak lama, video itu ditanggapi Polres Anambas.

 

Kapolres Anambas, AKBP Syafrudin Semidang Sakti menjelaskan, pihaknya sudah meminta Propam menindaklanjuti kejadian tersebut. Kedua oknum polisi yang diduga melakukan pungli pun ikut diperiksa.

 

Namun ia menjelaskan, hal itu ternyata bukanlah pungli. Melainkan anggota Polres Anambas yang menolak pemberian uang. Ia menegaskan, itu hanyalah skenario dari sopir yang diperiksa tersebut agar terbentuk opini publik, jika petugas melakukan pungli.

Baca juga: Viral Video Oknum Polisi Diduga Lakukan Pungli Sopir Truk di Pelabuhan Roro Anambas 

"Sebenarnya yang terjadi dalam vidio tersebut, bukanlah tindakan pungli yang dilakukan oleh oknum kepolisian. Melainkan anggota menolak pemberian uang," jelas Syafrudin dalam keterangannya, Jumat (26/8/2022).

Ia mengatakan, masyarakat menganggap bahwa uang yang sengaja diletakkan di meja yang dikeluarkan oleh si perekam video adalah motif si perekam.

"Mereka mengakuinya. Dengan ini saya menyatakan video viral atas pungli di pos Pelabuhan Roro Palmatak. Ceritanya dilakukan oleh dua oknum Polri yang bertugas di Pelabuhan Roro tidak benar!" tegasnya.

Baca juga: Tim SAR Temukan Jenazah Nelayan Anambas yang Jatuh ke Laut

AKBP Syafurdin memastikan kedua anggota tidak meminta uang. Masalah ini pun dikabarkan diselesaikan secara kekeluargaan.

Kronologi

Kapolres mengatakan, dari keterangan anggota yang diperiksa mereka saat itu menanyakan surat atau dokumen terkait barang yang dibawa di truk itu.

"Sopir mengaku membawa barang kelontong pesanan masyarakat. Setelah diperiksa ternyata di dalam truk dimuat besi-besi bekas yang akan dikirim ke Tanjungpinang," terang Kapolres.

Agus (sopir) menunjukkan surat jalan yang dikeluarkan kades setempat dan memberikannya ke petugas yang memeriksa.

 

"Merasa apa yang dilakukan itu benar karena memiliki surat jalan, Sdr Agus bersama temannya emosi dan marah. Mereka lakukan perekaman tanpa izin di pos dengan keadaan emosi dan panik. Takut tidak dapat menaiki Kapal Roro keduanya meminta bantuan Koramil setempat," papar AKBP Syafrudin.

Agus dan rekannya mengaku merekam hal itu karena panik dan kesal terhadap petugas. Saat ditanyai lagi oleh penyidik apakah petugas meminta uang dan melakukan pungli, Agus menegaskan tidak terjadi pungli. "Justru uang yang dikeluarkan dan diletakkan ke atas meja sengaja dilakukan agar itu terkesan pungli," kata Kapolres.

Pengakuan awal Agus

Disadur Batamnews dari tayangan CNN Indonesia, Sopir lori bernama Agus itu sebelumnya mengaku dimintai uang sebesar Rp500 ribu kendati semua surat surat dan dokumen perjalanannya sudah lengkap.

Ia juga sudah akan membayar biaya yang seharusnya sudah dibayarkan. Peristiwa ini terjadi 15 Agustus 2022 lalu. Truknya pun sempat ditahan selama 2 jam. "Belum jelas juga uang itu apa. Tapi saya dibawa kedalam ruangan," akunya dalam video yang ditayangkan CNN, Rabu (24/8/2022).

Menurut Agus, dalam video yang terekam itu, ia memberikan uang surat jalan Rp 150 ribu. "Tapi ditolak, katanya kurang lalu dikembalikan," kata Agus.

Ia dikabarkan tetap bisa berangkat dengan Kapal Roro usai dibantu anggota Koramil setempat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews