Batam, Batamnews - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengirimkan tujuh Kapal Negara (KN) dalam patroli bersama dengan sejumlah instansi di kawasan perbatasan.

Tujuh kapal tersebut dilengkapi dengan meriam kaliber 30 mm, senjata mesin berat kaliber 12,7 mm dan senjata ringan personel DSAR-15 Kaliber 5.56. 

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia mengatakan, kapal-kapal itu ditempatkan di wilayah perbatasan seperti Laut Natuna Utara, Selat Malaka dan perairan Sulawesi.

Kegiatan patroli bersama tersebut, lanjut Aan, merupakan pertama kali dilaksanakan sejak disahkannya PP nomor 13 tahun 2022 tentang penyelenggaraan keamanan, keselamatan, dan penegakan hukum di wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.

"Selain aset patroli Bakamla RI, juga terlibat aset patroli dari TNI Al, Polairud, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP)," ujar Aan Kurnia saat pembukaan patroli bersama di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (28/8/2022). 

Patroli tersebut, dikatakan Aan telah disusun dan disepakati bersama oleh instansi yang terlibat serta ditetapkan oleh Menkopolhukam sebagai ketua Forum Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan Laut dan Penegakan Hukum. 

Patroli bersama 30 hari tersebut, juga didukung oleh Puskodal Bakamla RI melalui dashboard monitoring sebagai informasi data dukung patroli yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi instansi terkait.

"Saya tekankan juga kepada komandan kapal yang akan melaksanakan tugas patroli bersama ini, pertama tetap laksanakan sinergritas dan koordinasi yang baik antar pengendali dan antar aset patroli dalam melaksanakan patroli dan penindakan secara efisien," imbuhnya.