Ramai Jasa Sertifikat Vaksin Tembak di Facebook Warga Batam

Ramai Jasa Sertifikat Vaksin Tembak di Facebook Warga Batam

ilustrasi

Batam, Batamnews - Jagad media sosial facebook tengah diramaikan promosi jasa sertifikat vaksin tembak. Bahkan ada juga yang mengaku tertipu, sudah mentransfer uang, namun sertifikat vaksin yang bersangkutan tidak keluar.

Dari penelusuran Batamnews di facebook, bermacam-macam tawaran muncul. Jasa berbayar sertifikat vaksin ini untuk dosis 1, dosis 2 hingga booster.

"Jasa berbayar. Tembak vaksin tanpa suntik vaksin. Atau bahasa umumnya vaksin tanpa suntik, melainkan diinput di sistem PeduliLindungi berdasarkan NIK/KTP," tulis salah satu akun facebook Akmal Ozza Ansyaharin.

Keterangan itu ditulis dalam kolom komentar sebuah postingan grup facebook terkait informasi vaksin di Kota Batam

Ia mengatakan syarat yang diperlukan hanya nomor NIK KTP, nomor handphone yang terdaftar di Peduli Lindungi.

Pembayaran ditawarkan setelah vaksin terinput di PeduliLindungi. Dalam sebuah postingan di grup FB, banyak lagi informasi tawaran mendapatkan sertifikat vaksin tanpa disuntik.

Admin salah satu grup yang mengulas tentang informasi vaksin di Batam @infovaksinbatam, misalnya merasa risih banyaknya postingan spam ini di grup facebooknya yang muncul.

"Karena banyak yang posting vaksin tembak jadinya saya filter," terangnya kepada @Batamnewsonline via instagram.

Namun pelaku menurutnya tak berhenti kendati grup tersebut sudah melakukan filter terkait vaksin tembak. 

"Mereka tetap aktif di komentar grup atau spam tulisan "vaksin tanpa suntik chat"," terangnya.

Bahkan anggota grup facebook di kirimi pesan satu per satu. "Anehnya dari orang yang nembak vaksin lolos terdaftar sertifikatnya di PeduliLindungi soalnya kemarin ada yang bilang. Ada juga penipuan. Setelah transfer lalu hilang," terangnya.

Kasus serupa di Batam

Kasus serupa sebelumnya sempat terjadi di Batam pada Juli 2021, setahun lalu. Data sertifikat vaksin di Batam sempat bobol. Pelaku bahkan mengobral sertifikat vaksin seharga Rp 100 Ribu

Modusnya pelaku memasukkan data palsu warga yang butuh sertifikat vaksin melalui data base vaksinasi. Kebetulan pelaku bertugas sebagai relawan di Dinas Kesehatan untuk petugas input data. Sertifikat itu dipesan warga yang membutuhkan sertifikat vaksin. Dia menjual melalui calo Rp 100 ribu. 

Polisi akhirnya menangkap pelaku AA (20) yang mendapat keuntungan ratusan ribu dari setiap memasukkan data tersebut.

 

Ia bekerja sama dengan seorang calo yang berkeliaran mencari warga yang membutuhkan sertifikat vaksin tersebut.

"Setiap satu sertifikat vaksin, dia memperoleh Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu," ujar Kanit Reskrim Polsek Batam Kota, Ipda Yustinus Halawa, Kamis (15/7/2021) saat itu.

Apalagi kondisi saat ini membuat AA dicari calon pelanggan. Aksinya cukup rapi. Bahkan saat dicek di website sertfikat vaksin juga terdaftar. AA ternyata berhasil menembus sistem tersebut dan mengganti data.

Namun aksi ilegal AA itu tercium juga. Itu setelah data di Dinas Kesehatan Kota Batam di Puskesmas Botania Batam Centre berbeda dengan data manual. Data manual ternyata lebih sedikit.

Selama ini AA memanfaatkan status sebagai relawan vaksinasi di Kota Batam. Ia pun punya akses ke website tersebut. Dengan leluasa ia memasukkan data-data palsu tersebut.

Ia mendapat password dari WhatsApp Grup Dinas Kesehatan.

"Berdasarkan aplikasi P-Care vaksin terdapat data sebanyak 357 peserta. Namun, ketika dilakukan pengecekan manual, didapati peserta berjumlah 338," ujar Halawa.

Setelah ditelusuri melalui aplikasi tersebut diketahui memang terdapat penambahan jumlah peserta vaksin. Namun penambahan tersebut hanya 7 peserta remaja dan 1 peserta dewasa.

"Setelah melakukan penyelidikan kita akhirnya berhasil mengamankan pelaku yakni AA di kediamannya yang berada di bilangan Tiban McDermott," kata Halawa.

Petugas mengamankan barang bukti berupa 19 kartu vaksin yang berasal dari Puskesmas Botania, 12 lembar dari Puskesmas Galang, 7 lembar vaksin manual, 6 lembar KTP dan 5 lembar kartu vaksin yang belum terisi serta sejumlah handphone.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews