Aniaya Kelinci Hingga Lemas, Pria Ini Ditangkap Polisi

Aniaya Kelinci Hingga Lemas, Pria Ini Ditangkap Polisi

ilustrasi

Batam - Polisi Hong Kong berhasil menangkap seorang pria berusia 66 tahun karena dicurigai menganiaya hewan. Insiden ini bermula setelah warga menemukan enam kelinci yang lemas karena tidak diberi air yang cukup.

Warga yang menyaksikan penganiayaan tersebut melaporkan pria itu dengan menghubungi panggilan darurat. Petugas berwenang pun langsung meluncur ke sebuah rumah di daerah Kwu Tung Sheung Shui untuk mengecek laporan warga. 

"Enam kelinci ditemukan di sebuah peti di luar rumah. Kebersihan tempat itu buruk dan tidak ada cukup air... Pemeriksaan menunjukkan kelinci tidak dalam kondisi yang mengancam jiwa. Hewan tersebut kemudian diselamatkan oleh organisasi kesejahteraan hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata laporan tersebut, dikutip dari South China Morning Post.

Polisi mengatakan bahwa mereka diberi tahu oleh seorang penelepon yang mengklaim bahwa kelinci itu sudah dianiaya sebelum nantinya dijual.

Beberapa hari setelahnya, polisi mengatakan bahwa tersangka telah dibebaskan dengan jaminan. Dia masih menunggu penyelidikan lebih lanjut, dan diminta untuk melaporkan kembali ke polisi bulan depan.

Petugas dari tim kejahatan hewan polisi di distrik Tai Po sedang menyelidiki kasus ini.

Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan (SPCA) mengatakan telah menyelamatkan enam kelinci, terdiri dari lima kelinci dewasa dan satu kelinci kecil dari tempat kejadian. Seorang juru bicara SPCA mengatakan hewan-hewan itu akan diperiksa oleh dokter hewan dan laporan dari hasil pemeriksaan tersebut akan diserahkan ke polisi. 

"Polisi mengimbau semua pemilik hewan peliharaan untuk menyediakan tempat yang layak dengan makanan dan air yang cukup untuk hewan peliharaan mereka."

Kejahatan terhadap Hewan

Sebelumnya, seorang siswa berusia 19 tahun mengaku bersalah atas sembilan pelanggaran kejahatan terhadap hewan pada bulan Mei lalu. Remaja tersebut menjalankan bisnis online yang mengorbankan hewan dalam ritual yang dia klaim dapat membantu memperbaiki hubungan yang rusak.

Pengadilan Kowloon Barat mendengar bahwa Tong Cheuk-him telah mendapatkan HK$118.600 untuk melakukan upacara yang melibatkan kekejaman terhadap hewan kecil seperti tikus, kelinci dan katak antara 25 Juli dan 11 Agustus tahun lalu.

Dia mulai belajar 'sihir' di media sosial pada tahun 2020 dan membuat akun Instagram pada tahun 2021 untuk mempromosikan perdagangannya. Tong ditangkap dalam operasi penangkapan Agustus lalu.

Petugas juga menyita seekor kelinci, lima ekor tikus, keris sepanjang 26 cm, dan beberapa alat ritual seperti jimat dan kartu tarot.

Dari ponsel Tong diketahui bahwa dia telah membunuh hewan atas permintaan dari lima orang. Klien Tong ini menyiksa hewan dengan harapan dapat kembali dengan mantan pasangannya. 

Polisi kemudian melacak tiga wanita dan menuduh mereka terlibat dalam konspirasi untuk menyakiti hewan.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews