Batam, Batamnews - Setelah ramai soal promosi Muhammad-Maria, kini izin usaha klub malam Holywings dicabut oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Ada 12 outlet Holywings di Jakarta yang ditutup.

Penutupan 12 cabang Holywings itu dilakukan usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin operasi.

Menyikapi hal tersebut, GP Ansor Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) juga turut mempertanyakan izin Holywings yang juga beroperasi di Batam.

"Ini perlu jadi catatan. Harus dicek ulang seluruh perizinan Holywings Batam," ujar Wakil Sekretaris GP Ansor Batam, Muhammad Kamal Yusuf, Selasa (28/6/2022).

Ia meminta OPD terkait dalam hal ini Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam untuk melakukan peninjauan kembali kelengkapan segala macam izin di Holywings.

"Dinas terkait kami minta untuk meninjau ulang kembali izin Holywings," kata dia.

Baca: DPRD: Promo Holywings Gratiskan Miras untuk Muhammad dan Maria Sangat Menyakitkan

Di sisi lain, Anggota Komisi I DPRD Batam, Muhammad Fadli juga ikut menyoroti hal tersebut. Juga menyayangkan sikap market Holywings yang terkesan melakukan penistaan agama.

"Ya, menyusul ditutupnya 12 cabang Holywings di Jakarta itu, kita perlu juga untuk melakukan cross check. Bagaimana izin di tempat kita. Apakah sudah lengkap atau belum," ujar dia.

Bahkan, ia juga mewacanakan untuk mendudukkan permasalahan tersebut di DPRD. Pihak-pihak yang bersangkutan pun akan dipanggil.

"Kita akan coba bicarakan ini dengan pimpinan. Tidak menutup kemungkinan juga akan kita dudukkan bersama pihak terkait. Masalahnya ini sudah pelanggaran, semacam penistaan. Kita tidak ingin adanya investasi di daerah yang menyebabkan kegaduhan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat," kata Fadli.

Seperti diketahui, Holywings juga membuka cabang di Batam dan beroperasi sejak Kamis (12/5/2022) lalu.

Terkini, Holywings di Batam bakal menggelar sebuah konser musik dengan mendatangkan penyanyi ibukota. Tiket masuk dibanderol dengan harga jutaan rupiah.