AS Temukan Ada 2 Strain Cacar Monyet di Negaranya

AS Temukan Ada 2 Strain Cacar Monyet di Negaranya

AS temukan dua strain cacar monyet di negaranya (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage)

Jakarta - Baru-baru ini, pejabat kesehatan di Amerika Serikat (AS) mengungkap hasil analisis genetik dari kasus cacar monyet atau monkeypox. Hasilnya menunjukkan bahwa ada dua jenis atau strain cacar monyet yang berbeda di negara tersebut.

Temuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut sudah menyebar tanpa terdeteksi selama beberapa waktu. Kebanyakan kasus cacar monyet di AS disebabkan oleh jenis yang sama seperti yang beredar di Eropa.

Namun, beberapa sampel menunjukkan ada jenis virus cacar monyet yang berbeda. Setiap jenis virus itu sudah terdeteksi di AS sejak tahun lalu, sebelum wabah ini merebak di beberapa negara lainnya.

"Strain virus monkeypox yang mempengaruhi pasien dalam wabah ini adalah clade (turunan) dari Afrika Barat dan itu kurang parah daripada clade lain yang diketahui [seperti] clade Congo Basin, yang berarti bahwa dalam sejarah wabah di Afrika telah menyebabkan lebih sedikit kematian," jelas wakil direktur Divisi Patogen dan Patologi Konsekuensi Tinggi CDC, Jennifer McQuiston.

"Analisis dari lebih banyak pasien akan diperlukan untuk menentukan berapa lama cacar monyet telah beredar di AS dan di tempat lain," lanjutnya yang dikutip dari laman Fox News, Senin (6/6/2022).

Meski jenis virus tersebut diyakini tidak terlalu parah, McQuiston menegaskan bahwa itu tidak boleh diabaikan. Sebab, virus tersebut masih bisa menyebabkan rasa sakit akibat ruam khas serta jaringan parut yang parah usai lesi sembuh.

Penyakit cacar monyet ini biasanya dimulai dengan gejala penyakit seperti flu dan pembengkakan kelenjar getah bening, dan diikuti ruam di wajah serta tubuh. Selain di wilayah endemik seperti beberapa negara di Afrika, penyakit ini telah muncul dengan kasus yang cukup banyak di Eropa dan AS.

Hal inilah yang memunculkan dugaan bahwa cacar monyet mungkin sudah menyebar dan tak terdeteksi dalam waktu yang lama.

"Saya pikir sangat mungkin bahwa ada kasus cacar monyet di AS yang sebelumnya tidak terdeteksi, tetapi tidak sampai tingkat yang besar," kata McQuiston.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews