Dugaan Penyebab Harga Telur dan Daging Ayam Meroket di Bintan

Dugaan Penyebab Harga Telur dan Daging Ayam Meroket di Bintan

ilustrasi.

Bintan, Batamnews - Harga daging ayam dan telur di  Kabupaten Bintan mengalami lonjakan hampir dua kali lipat.

Daging ayam yang awalnya dijual dari peternak Rp 27 ribu per Kg kini dijual Rp 43-45 ribu per Kg. Begitu juga telur dijual dalam kisaran Rp 44-48 ribu, kini dijual Rp 52-55 ribu per papan atau 30 butir.

Baca juga: Jabatan 21 Kepala Desa di Bintan Lowong, Pemkab Tunjuk ASN

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan, Khairul, mengatakan pihaknya sudah koordinasi dengan Asosiasi Peternak Ayam (APA) Bintan.

Peternak mampu menghasilkan produksi sebanyak 213 ton telur dan 216 ton daging ayam per harinya.

Sementara kebutuhan telur hanya 114 ton dan 116 ton untuk daging ayam. Sehingga dipastikan pasokan ayam dan telur sangat aman bahkan bisa memenuhi permintaan Kota Batam dan Tanjungpinang.

"Kalau untuk stok aman dan situasi juga kondusif. Tapi kalau soal harga itu bukan tanggungjawab kita sebenarnya melainkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag). Kami ini urusannya produksi," ujar Khairul, Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: Terungkap! Imigran di Bintan Punya Sepeda Motor Pribadi

Ayam yang dijual peternakan ke pasaran awalnya Rp 25 ribu per Kg. Dikarenakan harga pakan ternak naik Rp 50 ribu per karungnya terpaksa peternak menaikan harga ayam menjadi Rp 27 ribu per Kg.

Kemudian dengan naiknya pakan juga membuat peternak membatasi makanan ternaknya sehingga ayam-ayam tersebut lambat pertumbuhannya. Akibatnya ayam yang dilepas ke pasaran berukuran sedang namun harganya tetap.

"Meskipun bukan tanggungjawab kita soal harga. Tapi kita juga cari tau mengapa harga ayam dan telur naik. Ternyata itu ulahnya para pedagang bukan salah peternak," jelasnya.

Dari laporan yang diterima ada yang menjual daging ayam diatas Rp 42 ribu. Padahal jika pedagang menjual Rp 40 ribuan saja masih mendapatkan untung karena ayam yang dilepas peternak ke pedagang hanya Rp 27 ribu per Kg. Begitu juga dengan telur nomor 3 yang dijual menembus Rp 51-52 ribu per papan dan telur nomor dua Rp 55 ribu.

Baca juga: Polisi Bintan Bakal Tindak Tegas Imigran Bandel Kendarai Motor

"Kalau harga telur dijual Rp 55 ribu per papan dan daging ayam dijual Rp 43 ribu sampai Rp 45 ribu itu namanya menyanyah kalau orang Melayu bilang. Cari untung besar kalau kayak gitu," sebutnya.

Pihaknya terus memantau pasokan ayam dan telur di pasaran. Jika nantinya ditemukan ada distributor yang bandel maupun pedagang bandel akan pihaknya laporkan ke Satgas Pangan Bintan. Karena keuntungan yang mereka cari membebani masyarakat.

"Kami pernah menegur pedagang maupun distributor agar tidak mainkan harga. Jika nantinya kami temui lagi akan kami laporkan," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews