BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Calon Gubernur Kepri HM Sani ternyata sudah biasa dengan kampanye hitam atau black campaign. Bahkan sebelum mencalonkan diri sebagai gubernur ia sudah didera kampanye dosa tersebut.

“Saya ini orangnya dari awal sudah di-black campaign, yang sudah tualah dibilangnya, yang besi rongsokan lah, tapi saya tak pernah tanggapin,” ujar HM Sani di hadapan ratusan orang yang hadir saat debat kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kepri di Batam beberapa hari lalu.

Menurut Sani, dia lebih memilih membiarkan kampanye hitam itu berlalu. 

Sani mengatakan hanya ada tiga kata untuk menjawab itu semua.

“Kalau Anda masih punya semangat, saya juga masih punya semangat ini. Kalau Anda masih punya visi dan misi, saya punya visi dan misi, kalau Anda masih bisa berjenaka, artinya Anda masih muda,” ujar Sani berapi-api.

Sani pun mengatakan, bersatu, dan teruskan pembangunan, adalah kata kunci untuk membangun Kepri ke depan. 

Dengan bersatu, kata Sani, serta persaudaraan, dan kebersamaanlah, pilkada bisa berjalan lancar dan baik. 

Sani memang kerap didera kampanye hitam setelah ia berniat maju sebagai calon gubernur beberapa waktu. Serangan itu terasa gencar di media sosial.

Namun lucunya, mereka yang dahulu melakukan black campaign terhadap Sani kini beralih mendukungnya.

HM Sani memang sudah tak muda lagi, ia kini sudah berusia 74 tahun. Sani memiliki sederet pengalaman di birokrasi. Berbagai jabatan penting pernah ia emban.

Diantaranya sebagai Bupati Tanjungpinang, Bupati Karimun, Wakil Gubernur Kepri, serta Gubernur Kepri. 

Bahkan karena karirnya yang terus menanjak sejak jadi pesuruh saat awal jadi pegawai, ia pun digelari sebagai birokrat “Untung Sabut”

Baca juga: Kampanye Hitam Serang Keislaman, Soerya: Ini Agenda Lima Tahunan

[snw]