Sejumlah Web Singapura Kena Serangan Siber Pasca Insiden UAS

Sejumlah Web Singapura Kena Serangan Siber Pasca Insiden UAS

ilustrasi

Singapura - Akun media sosial beberapa pejabat politik dan lembaga pemerintah Singapura kena serangan 'Spam'. Diduga hal ini terkait insiden yang menimpa Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan pihak imigrasi Singapura, Senin (15/5/2022) lalu.

UAS ditolak masuk ke Singapura karena dianggap tokoh agama dari Indonesia yang memiliki paham radikal.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ditolak Masuk, Inilah Penjelasan Singapura 

Menanggapi pertanyaan media, juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi (MCI) Singapura dalam sebuah pernyataan kemarin mengkonfirmasi gangguan tersebut.

MCI juga menginformasikan bahwa ada juga panggilan di antara beberapa grup obrolan publik Indonesia untuk meluncurkan serangan siber ke akun media sosial pemerintah Singapura.

Spam adalah penggunaan perangkat elektronik untuk mengirimkan pesan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Orang yang melakukan spam disebut spammer. Tindakan spam dikenal dengan nama spamming.

"Selain itu, situs dua perusahaan manajemen acara rusak. Situs web telah dipulihkan dan SingCERT akan menghubungi perusahaan tersebut untuk memberikan bantuan kami," kata juru bicara MCI dilansir Berita Harian, Kamis (19/5/2022).

Dia menambahkan, pihak terkait disarankan untuk mengambil langkah aktif untuk memperkuat keamanan siber mereka, meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat pertahanan online.

Mereka disarankan untuk melindungi perusahaan masing-masing dari kemungkinan serangan dunia maya, seperti kerusakan situs web dan tindakan serangan yang dihasilkan komputer (DDoS) hingga menolak layanan yang diberikan.

“Organisasi Singapura yang terkena serangan siber atau memiliki bukti aktivitas mencurigakan di jaringan mereka harus membuat laporan ke SingCERT.

Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) membenarkan bahwa seorang pendakwah Indonesia, Abdul Somad Batubara, tidak diizinkan masuk ke Singapura dan dipulangkan ke Batam pada hari yang sama Senin lalu.

MHA mengatakan ketika Abdul Somad tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura dari Batam, dia diwawancarai.

Setelah wawancara, UAS dan enam teman seperjalanannya tidak diizinkan masuk ke Singapura dan dikirim kembali ke Batam dengan kapal feri pada hari yang sama.

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad berkhotbah bahwa bom bunuh diri diperbolehkan dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'. tulis keterangan mereka.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Mengaku Dideportasi dari Singapura

Kementerian Singapura menambahkan bahwa masuknya pengunjung ke Singapura tidak otomatis atau merupakan hak dan setiap kasus dinilai berdasarkan kebijakan mereka.

“Sementara Somad mencoba memasuki Singapura untuk kunjungan sosial, pemerintah Singapura menganggap serius siapa pun yang mendukung terorisme dan/atau mendukung ajaran dan segregasi ekstremis," tulis mereka.

Dalam akun media sosialnya, UAS sebelumnya menyatakan bahwa ia dideportasi oleh Imigrasi Singapura saat akan berlibur bersama keluarga dan teman-temannya pada Senin lalu. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews