Ada 5 Ribu Kasus Hingga April, Demam Berdarah Jadi Ancaman Serius di Singapura

Ada 5 Ribu Kasus Hingga April, Demam Berdarah Jadi Ancaman Serius di Singapura

Ilustrasi.

Singapura - Hampir 5.500 kasus demam berdarah telah dilaporkan di Singapura tahun ini, sudah melebihi jumlah yang tercatat sepanjang tahun lalu.

Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Singapura, Grace Fu mengatakan 5.258 kasus demam berdarah dilaporkan pada tahun 2021 termasuk 746 kasus infeksi yang tercatat pada akhir April.

Itu adalah angka tujuh hari tertinggi sejak periode seminggu antara 30 Agustus dan 5 September 2020, di mana 937 kasus dilaporkan.

"Ini adalah tren yang mengkhawatirkan karena sekarang baru April dan kami memperkirakan lonjakan kasus demam berdarah bulan depan," katanya pada peluncuran 'Keep Clean, Singapore!' Dewan Kesehatan Masyarakat! edisi 2022, dilansir Berita Harian, Minggu (24/4/2022).

Badan Lingkungan Nasional (NEA) mengatakan Singapura menghadapi wabah demam berdarah yang serius dan terbesar tahun ini.

NEA mengatakan peningkatan kasus tahun ini disebabkan tiga faktor, pertama cuaca panas, hujan dan lembab dapat meningkatkan jumlah nyamuk Aedes aegypti di masyarakat.

Kedua, virus dengue langka 'serotipe' tiga sekarang mulai menyebar di sini bersama dengan virus dengue 'serotipe' dua, berkontribusi terhadap wabah besar di sini pada tahun 2019 dan 2020.

Ketiga, sebagian tenaga kerja masih bekerja dari rumah, sehingga banyak yang rentan terhadap nyamuk penghisap darah di siang hari.

Fu mengingatkan masyarakat untuk membuang sampah secara tertib agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk secara tidak sengaja jika dibiarkan berserakan di tanah.

“Dengue adalah ancaman kesehatan yang serius, mari kita waspada terhadap DBD meskipun kita melihat peningkatan yang baik dalam menangani Covid-19," pungkasnya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews