SPBU Dilarang Layani Pembelian Pertalite dengan Jeriken, Tapi Ada Pengecualian

SPBU Dilarang Layani Pembelian Pertalite dengan Jeriken, Tapi Ada Pengecualian

ilustrasi

Batam, Batamnews - Pertamina sudah mengeluarkan surat edaran terkait larangan membeli BBM jenis Pertalite dengan jeriken.

Section Head Communication & Relations PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan mengatakan pihaknya telah memberikan edaran ke seluruh SPBU di wilayah sumbagut. 

Baca juga: Ini Efek Ngeri Kalau Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Naik!

Larangan tersebut mengacu pada Surat Ederan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2017 tentang Ketentuan Penyaluran Bahan Bakar Minyak Melalui Penyalur.

“Kami sudah berikan edaran ke seluruh SPBU pada tanggal 7 April lalu,” sebut Agus saat dihubungi, Selasa (11/4/2022). 

Selain itu, diatur lebih lanjut bahwa larang membeli pertalite dengan jeriken karena ada perubahan Pertalite dan BBM umum ke BBM penugasan itu diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan.

“Untuk itu tidak lagi diperbolehkan membeli pertalite dengan jeriken,” katanya. 

Namun ada pengecualian, jika pengguna transportasi laut, misalnya nelayan. Karena beberapa nelayan tidak menggunakan Bio Solar melainkan Pertalite. 

Akan tetapi setiap pembelian pertalite dengan jeriken harus dengan rekomendasi dari organisasi perangkat daerah terkait. Dalam hal ini Dinas Perikanan Kota Batam. 

“Kalau ada rekomendasi, maka akan dilayani,” katanya. 

Baca juga: Luhut Beri Sinyal Harga Pertalite dan Gas 3 Kg Akan Naik

Jika masih ada ditemukan SPBU yang memberikan pertalite tidak sesuai ketentuan. Pihaknya akan memberlakukan sanksi sesuai dengan tata aturan yang berlaku di Pertamina. 

Sanksi yang diberikan berupa teguran, pembinaan, hingga penghentian sementara penyuran BBM kepada SPBU. 

“Sampai saat ini belum ada ditemukan pelanggaran, mudah-mudahan kedepan juga tidak ada,” kata dia. 

Selanjutnya: Konsumsi Pertalite di Batam Pasca Kenaikan Pertamax.. 

 

Sementara itu, stok BBM jenis Pertalite untuk wilayah Kota Batam dipastikan cukup. Bahkan dari stok BBM jenis pertalite hari ini bisa untuk kebutuhan 6-7 hari kedepan. 

Agustiawan mengatakan stok pertalite hingga hari ini mencapai 4 ribu kilo liter. 

“Stok udah sangat cukup, (stok) per hari ini bisa untuk 7 hari kedepan, artinya Pertamina menjamin ketersediaan BBM untuk masyarakat dan mengupayakan distribusi dapat lancar ke SPBU,” ujar Agus.

Ketersediaan BBM jenis pertalite tersebut juga didukung dengan adanya Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik Pertamina di wilayah Batam. 

Mengenai penambahan stok BBM jenis pertalite, Agus menyebutkan hal tersebut belum dilakukan. Karena belum ada lonjakan siginifikan dari konsumsi pertalite. 

“Kami melihat konsumsi pertalite belum mengalami lonjakan, karena belum terlihat peralihan pengguna pertamax menjadi pengguna pertalite,” kata dia. 

Untuk diketahui, harga jual BBM jenis Pertamax (RON 92) sudah naik dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews