Fakta-Fakta COVID-19 XE, Varian Corona Diduga Paling Menular

Fakta-Fakta COVID-19 XE, Varian Corona Diduga Paling Menular

ilustrasi

Batam - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan temuan varian baru COVID-19 yang disebut varian 'XE'. Varian 'XE' ini merupakan rekombinan dari subvarian Omicron BA.1 dan BA.2.

Meskipun tingkat keparahan infeksi yang disebabkan oleh strain tersebut belum dipahami, WHO telah memberi tahu bahwa varian tersebut 10 kali lebih mudah menular daripada BA.2, menjadi tanda bahwa XE termasuk varian yang paling menular di dunia.

Baca juga: Mutasi COVID Makin Bervariasi, Varian XE Masih Heboh Muncul Lagi Varian XJ

Berikut fakta-fakta varian COVID-19 XE :

Masih turunan Omicron

Varian baru ini awalnya dilaporkan oleh UK Health Security Agency (UKHSA). Mereka menyebut varian ini masih turunan Omicron, membuat penularannya lebih tinggi daripada varian lainnya.

WHO juga mengatakan bahwa XE termasuk dalam varian Omicron sampai perbedaan yang signifikan dalam transmisi dan karakteristik penyakit, termasuk tingkat keparahan, dapat dilaporkan.

Gejala varian XE

Sama seperti varian lainnya, tergantung pada status vaksinasi seseorang dan kekebalan yang diperoleh dari infeksi sebelumnya, gejala dan tingkat keparahan virus COVID-19 tergantung dari orang ke orang. Gejalanya bisa ringan untuk beberapa orang dan bisa parah untuk orang lain.

Beberapa gejala yang harus diwaspadai antara lain:

demam,

sakit tenggorokan,

tenggorokan gatal,

batuk pilek,

iritasi dan perubahan warna kulit,

gangguan gastrointestinal

Beberapa gejala penyakit berat adalah sakit dada, jantung berdebar, dan terkadang virus juga bisa menyebabkan penyakit saraf yang parah.

Baca juga: Varian Baru Corona Omicron XE Terdeteksi di Thailand

Kasus yang dilaporkan

WHO mengatakan dalam pembaruan terbarunya bahwa rekombinan XE pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari dan lebih dari 600 urutan telah dilaporkan dan dikonfirmasi sejak saat itu.

"Perkiraan awal menunjukkan keuntungan tingkat pertumbuhan masyarakat sebesar 10 persen dibandingkan dengan BA.2. Namun, temuan ini membutuhkan konfirmasi lebih lanjut," katanya.

Belum ada di Indonesia

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengkonfirmasi sampai saat ini varian 'XE' belum ditemukan di Indonesia. Ia juga belum menjelaskan apakah varian ini akan menjadi ancaman baru di tengah kasus COVID-19 yang mulai terkendali ini.

"Sampai saat ini belum ditemukan ya," jelas dia melalui pesan singkat kepada detikcom Selasa (5/4/2022).


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews