Maret 2022: Nilai Ekspor Batam Naik Hampir 6 Persen, Impor Turun

Maret 2022: Nilai Ekspor Batam Naik Hampir 6 Persen, Impor Turun

Ilustrasi

Batam, Batamnews - Neraca ekspor-impor di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menjadi perhatian khusus bagi para pengusaha. Terbaru, dibandingkan dari Januari ke Februari 2022, nilai ekspor mengalami kenaikan 5,50 persen, sedangkan impor turun 19,61 persen.

Jika diikut lewat besaran dolar, ekspor Kota Batam pada Februari sebesar US$1.111,67 juta. Sementara impor turun sebesar US$816,84 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahmad Iswanto mengatakan bahwa nilai ekspor daerah setempat pada Februari ini menyumbang 76,26 persen dari ekspor se-Kepri sebesar US$1.457,75 juta.

Lebih detail, ia menyebutkan, untuk ekspor migas mencapai US$93,41 juta atau turun 9,70 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun, ekspor nonmigas mencapai US$1.018,26 juta atau naik 7,15 persen.

Baca juga: Sanksi Ekonomi Singapura untuk Rusia, Ekspor Dibatasi dan Bank Diblokir

"Ekspor nonmigas HS 2 digit terbesar Februari 2022 adalah golongan barang Mesin/Peralatan Listrik (85) sebesar US$480,26 juta," katanya, Senin (4/4/2022).

Ekspor ke Singapura pada bulan Februari 2022 mencapai nilai terbesar yaitu US$446,67 juta dengan kontribusinya mencapai 40,18 persen.

Nilai ekspor Kota Batam pada bulan ini terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar US$672,58 juta; disusul Pelabuhan Sekupang US$175,57 juta; Pelabuhan Kabil/Panau US$167,66 juta; Pelabuhan Belakang Padang US$94,94 juta; dan Pelabuhan Hang Nadim (bandar udara) US$0,92 juta.

"Kontribusi kelima Pelabuhan adalah sebesar 100 persen dari kumulatif ekspor Kota Batam Januari-Februari 2022," ujar Rahmad.

 

Perkembangan Impor Kota Batam

Nilai impor Kota Batam Februari 2022 mencapai US$816,84 juta atau turun 19,61 persen dibanding impor Januari 2022.

Untuk impor migas mencapai US$2,89 juta atau turun 10,11 persen dibanding Januari 2022. Sama halnya dengan nilai impor nonmigas pada bulan Februari 2022 yang mencapai US$813,95 juta atau turun 19,64 persen dibanding Januari 2022.

"Selama Februari 2022 impor nonmigas terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik (85) dengan nilai US$408,35 juta atau 50,17 persen dari total impor nonmigas," ujar Rahmad.

Untuk negara pemasok barang impor terbesar pada bulan Februari 2022 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$262,34 juta dengan konstribusi 32,12 persen.

Pelabuhan bongkar barang impor terbesar selama bulan Februari 2022 adalah Pelabuhan Batu Ampar dengan nilai impor sebesar US$564,42 juta, disusul Pelabuhan Sekupang dengan nilai impor sebesar US$222,54 juta, dengan kontribusi keduanya mencapai 96,34 persen dari total impor.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews