Moskow Sebut 1.400 Tentara Rusia Tewas saat Operasi Militer di Ukraina

Moskow Sebut 1.400 Tentara Rusia Tewas saat Operasi Militer di Ukraina

Ilustrasi. (Foto: Freepik)

Moskow - Militer Rusia mengklaim 1.351 tentaranya tewas di Ukraina dan mengevakuasi lebih dari 400.000 warga sipil. Sementara pada saat yang sama, Rusia juga mengutuk pasokan senjata Barat ke Kyiv.

Pada briefing Moskow, pejabat militer senior memberikan pembaruan tentang kematian tentara Rusia dalam beberapa pekan terakhir, menambahkan, 3.825 tentaranya terluka.

Seorang pejabat senior kementerian pertahanan, Mikhail Mizintsev, mengatakan 419.736 warga sipil telah dievakuasi ke Rusia dari daerah-daerah yang dikuasai separatis di Donetsk, Lugansk dan di seluruh Ukraina.

Dari jumlah itu, lebih dari 88.000 adalah anak-anak, sementara 9.000 adalah orang asing.

"Rusia akan terus membuka dan menyediakan koridor kemanusiaan ke segala arah," kata Mizintsev dilansir AFP, Sabtu (26/3/2022).

Seorang perwakilan senior Staf Umum, Sergei Rudskoi, mengatakan: “Kami menganggap kesalahan besar pasokan senjata ke Kyiv oleh negara-negara Barat.

"Ini memperpanjang konflik, menambah jumlah korban dan tidak akan mempengaruhi hasil operasi," tambah Rudskoi.

"Tujuan sebenarnya dari pasokan tersebut bukan untuk mendukung Ukraina, tetapi untuk menyeretnya ke dalam konflik militer yang berkepanjangan," katanya.

"Beberapa anggota NATO (Organisasi Perjanjian Atlantik Utara) mengusulkan untuk menutup perbatasan. Angkatan bersenjata Rusia akan bertindak sesuai," tambahnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali mendesak NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di negaranya.

Rudskoi mengatakan Rusia sedang melakukan operasi "di seluruh wilayah Ukraina".

Dia mengklaim Ukraina kehilangan 14.000 tentara, sementara 16.000 lainnya terluka.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews