Negara Barat Lantang Bicara Sanksi Ekonomi Tapi Bergantung Migas Rusia

Negara Barat Lantang Bicara Sanksi Ekonomi Tapi Bergantung Migas Rusia

Ilustrasi. (Foto: ist)

Washington - Amerika Serikat (AS) menyatakan larangan impor minyak dan gas Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina harus dilihat dari sudut pandang yang berbeda dari sekutu Baratnya.

Menurut Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, sumber bahan bakar dan tingkat ketergantungan yang berbeda antara negara-negara Eropa, menjadi aspek kunci dalam kaitannya dengan pengadaan sumber daya energi Rusia.

“Kapasitas dan kapasitas sangat berbeda karena kami mengimpor minyak dari Rusia dengan persentase lebih kecil daripada Eropa selain itu kami juga memiliki kapasitas yang lebih besar untuk memproduksi minyak kami sendiri,” kata Psaki dilansir AFP, Selasa (8/3/2022).

Namun, saat ini belum ada keputusan yang diambil oleh Presiden AS Joe Biden mengenai penerapan larangan impor minyak dan gas dari Rusia.

Namun, pada saat yang sama, anggota parlemen Demokrat dan Republik sedang mempersiapkan rancangan undang-undang untuk melarang impor minyak Rusia ke AS.

Gedung Putih berusaha menyatukan garis yang sebagian besar setuju dengan sekutu Barat mengenai sanksi tetapi 'retak' terjadi karena negara-negara seperti Jerman misalnya, sangat bergantung pada gas Rusia.

Isu tersebut mengemuka dalam diskusi video conference kemarin, antara para pemimpin AS, Prancis, Jerman dan Inggris terkait konflik Ukraina.

Joe Biden, Emmanuel Macron, Olaf Scholz dan Boris Johnson bersikeras untuk terus meningkatkan tekanan pada Rusia karena melakukan agresi tanpa alasan di Ukraina.

Prancis bersikeras untuk memperkuat sanksi terhadap Rusia dan Belarus yang bersekutu dengan Moskow. Sementara Inggris mengatakan mereka setuju untuk melanjutkan tekanan pada Rusia untuk mengisolasi Putin secara diplomatik dan ekonomi.

Berlin, sementara itu, memusatkan perhatian pada keprihatinan atas bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkepung.

Kemarin, Scholz mengatakan impor energi Rusia 'penting' untuk kehidupan sehari-hari orang Eropa dan memperingatkan untuk tidak melarang minyak dan gas Rusia karena dapat membahayakan keamanan pasokan energi Eropa.

Sedangkan Biden khawatir bahwa risiko perpecahan dengan Eropa akan meningkatkan inflasi AS, yang sudah melonjak dan menurunkan posisinya di antara penduduk AS. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews