Kiev - Lebih dari 2,5 juta orang terpaksa mengungsi dari Ukraina sejak invasi Rusia dimulai 15 hari lalu.

Selain itu, dua juta lainnya menjadi pengungsi di dalam negeri berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Jumat (11/3/2022).

Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah memperingatkan 12,6 juta orang di Ukraina terkena dampak langsung dari agresi Rusia.

“Jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka oleh perang yang tidak masuk akal ini,” kata Kepala UNHCR Filippo Grandi melalui Twitter dilansir Harian Metro, Sabtu (12/3/2022).

PBB pada hari Jumat memperingatkan bahwa para pengungsi menghadapi suhu beku karena cuaca dingin melanda Eropa timur dan tengah minggu ini.

“Akses ke komunitas konflik di daerah yang terkena dampak parah seperti Mariupol dan Kharkiv tetap sangat terbatas karena aktivitas militer yang terus berlanjut dan meningkatnya keberadaan ranjau darat, memperburuk kebutuhan kemanusiaan,” kata badan tersebut.

Ukraina sangat membutuhkan pasokan dasar termasuk makanan, air, obat-obatan, selimut, kasur, uang tunai, bahan bangunan dan bahan bakar.

PBB telah meningkatkan operasi di Ukraina tengah dan barat sebagai tanggapan atas gelombang pengungsi yang bergerak ke barat dalam upaya mereka untuk melarikan diri dari agresi Rusia.

“Kami juga berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memperbaiki kondisi penerimaan di titik-titik perbatasan internasional di mana orang-orang mengantri selama berjam-jam,” tambah badan tersebut.