Travel Bubble Tak Ampuh, Sektor Perhotelan Batam Kian Sekarat

Travel Bubble Tak Ampuh, Sektor Perhotelan Batam Kian Sekarat

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam, Batamnews - Industri perhotelan di Batam masih kesulitan akibat minimnya okupansi. Efek dibukanya pintu wisata dengan skema travel bubble tak ampuh!

Travel Bubble dijalankan sejak 24 Februari 2022. Kwasan Nongsa, Kota Batam  dan Lagoi, Kabupaten Bintan menjadi gelembung lokasi yang bisa dimasuki wisman asal Singapura.

Hanya saja, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengaku tak puas. Skema travel bubble tak berdampak langsung bagi industri perhotelan di luar skema gelembung (bubble) kawasan.

Baca juga: Aturan Terbaru Travel Bubble Batam-Bintan-Singapura, PPLN Tetap Karantina Walau Negatif Corona

Ansar ingin skema Vaccinated Travel Lane (VTL) dijalankan sehingga wisman bisa mengakses semua wilayah. Selain itu ia ingin pemerintah membuka peluang Visa on Arrival (VoA), bagi wisman dari beberapa negara lainnya, tak hanya dari Singapura.

3 hotel menyatakan niat tutup di Batam

Jika tidak, sektor wisata masih akan berjalan lambat. Lemahnya perekonomian di sektor pariwisata tersebut khususnya di Batam, ditandai akan tutupnya tiga hotel berbintang di Batam.

Ansar mengungkapkan bahwa saat ini ada tiga hotel berbintang di Batam, yang telah menyatakan niat untuk menghentikan operasional.

"Tiga Hotel ini semuanya di Batam, apabila terjadi tentu akan menyusul Hotel Harmoni Nagoya, yang telah tutup sebelumnya. Untuk hotelnya tak perlu saya ungkapkan dululah,” ungkap Ansar, Rabu (16/03/2022). 

Menurutnya yang dikhawatirkan adalah lonjakan angka pengangguran di Kota Batam. Padahal kata Ansar, saat ini tingkat pengangguran di Kepri sebenarnya telah menunjukkan angka yang positif, dengan penurunan 1 persen dari September sampai Februari.

"Tapi ini akan buyar apabila dalam bulan ini kita tidak bisa menerapkan skema VTL. Saat ini yang bisa saya lakukan, saya sudah minta kepada manajemen ketiga hotel untuk tetap bertahan selama sebulan," ujar Ansar.

Sampaikan ke Jokowi

Langkah dalam menyelamatkan sektor pariwisata ini, Ansar mengaku sudah menceritakan kepada Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri ritual kendi Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur baru-baru ini.

Hal itu disambut baik serta langsung meminta Kementrian melakukan revisi kebijakan bagi Kepri.

Baca juga: Undang Media dan Travel Agent Singapura, Pemerintah Evaluasi Travel Bubble

Terutama Kemenkumham yang juga diminta untuk membuka peluang Visa on Arrival (VoA), bagi wisman negara lainnya.

"Dalam dua hari ini kita harap ada kabar baik dari Kemenkumham. Apabila belum, saya terpaksa kembali ke Jakarta," ucap Ansar.

Ansar juga mengatakan bahwa telah menyampaikan ke Presiden, untuk meminta Kepri disamakan seperti Bali dalam penerapan VTL untuk meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata.

Untuk diketahui, dengan skema VTL, Wisatawan Asing diperbolehkan masuk tanpa karantina, dengan syarat telah divaksinasi penuh. Dengan penerapan skema VTL di Kepri, Ansar menuturkan bahwa seluruh daerah wisata sudah dapat terbuka sepenuhnya.

Tidak hanya kawasan Nongsa di Batam, dan kawasan Lagoi di Bintan, namun dengan skema ini Wisman bahkan bisa langsung berkunjung ke Kepulauan Anambas yang memiliki keindahan laut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews