Moskow - Pengguna Instagram (IG) di Rusia dikejutkan dengan pemberitahuan tentang penutupan layanan situs sosial tersebut mulai tengah malam pada Minggu (13/3/2022).

Pemiliknya, Meta Platforms (FB.O) dalam sebuah pernyataan pekan lalu mengumumkan akan mengizinkan pengguna situs sosial di Ukraina untuk mengirim pesan seperti 'Matilah agresor Rusia'.

Sebuah pesan email dari regulator komunikasi negara mengatakan kepada orang-orang untuk mentransfer foto dan video mereka dari IG sebelum ditutup.

Mereka juga disarankan untuk beralih ke platform Internet kompetitif milik Rusia. Demikian dilaporkan Harian Metro menyitat Reuters, Senin (14/3/2022).

Meta, yang juga pemilik Facebook (FB) pada hari Jumat (11/3/2022), mengumumkan perubahan sementara dalam kebijakan ujaran kebencian yang hanya berlaku di Ukraina, menyusul invasi Rusia pada 24 Februari di negara tersebut.

Perusahaan itu mengatakan adalah salah untuk mencegah orang Ukraina mengekspresikan oposisi dan kemarahan mereka terhadap pasukan militer yang menyerang.

Keputusan itu disambut dengan kemarahan di Rusia ketika pihak berwenang telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Meta dan jaksa pada Jumat lalu.

Tindakan itu diambil untuk mengajukan permohonan ke pengadilan untuk menunjuk raksasa teknologi di Amerika Serikat (AS) itu sebagai 'organisasi ekstremis'.

Kepala IG mengatakan larangan itu akan mempengaruhi 80 juta pengguna.

Rusia melarang FB di negara itu sebagai tanggapan atas dugaan pembatasan akses ke media Rusia di platform tersebut.

Sebuah pesan kepada pengguna IG dari regulator Roskomnadzor menggambarkan keputusan untuk mengizinkan seruan kekerasan terhadap warga Rusia sebagai pelanggaran hukum internasional.

“Kita perlu memastikan kesehatan psikologis masyarakat terutama anak-anak dan remaja, untuk melindungi mereka dari pelecehan dan hinaan online,” katanya saat menjelaskan keputusan penutupan platform tersebut.