Jejak Dokter Sunardi di Kampus hingga Gratiskan Pengobatan Pasien

Jejak Dokter Sunardi di Kampus hingga Gratiskan Pengobatan Pasien

ilustrasi

Sukoharjo, Batamnews - Sunardi (54) warga Bangunsari, Desa Gayam, Kabupaten Sukoharjo merupakan alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sunardi merupakan mahasiswa angkatan 1986 di Fakultas Kedokteran.

Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Solo Reviono mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, nama Sunardi memang tercantum sebagai lulusan fakultas yang saat ini dipimpinnya.

Baca juga: Densus 88: Dokter Sunardi Tabrakkan Mobil ke Petugas

"Namanya kan Sunardi, angkatan 1986. Ada memang namanya itu. Jadi itu lulusnya 1994," ujar Reviono saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (11/3/2022).

Kendati demikian, Reviono mengaku belum menelisik lebih jauh terkait yang bersangkutan. Namun jika berdasarkan input dari nama dan tahun angkatan masuk, memang terdapat nama Sunardi.

Reviono mengaku belum pernah kenal tentang sosok Dokter Sunardi. Informasi terkait Sunardi didapatkannya dari keluarga alumni Fakultas Kedokteran UNS. Terutama alumni satu angkatan dengan Sunardi. Termasuk kepribadiannya yang dikenal baik.

"Tapi kalau dari aktivitas, itu menyatakan orangnya baik. Praktik di lingkungannya diterima baik. Hanya sebatas itu, kalau soal politik, soal gerakan apa itu, enggak ada info. Itu hanya dengan lingkungan sekitarnya itu baik," katanya.

Menurut Reviono, saat berkuliah di UNS, Sunardi hanya mengambil gelar S1 di Fakultas Kedokteran, bukan spesialis. Ia dinyatakan lulus Sarjana pada tahun 1990 dan dinyatakan lulus pendidikan dokter para tanggal 26 April tahun 1994.

Sebagai alumnus, nama Sunardi tidak tercantum dalam kepengurusan. Reviono juga mengaku belum pernah bertemu dengan Sunardi.

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo dr. Arif Budi Satria menyampaikan jika Sunardi hingga sebelum meninggal masih aktif menjadi dokter. Ia berprofesi sebagai dokter umum.

"Beliau itu masih aktif. Beliau memang berpraktik untuk sosial. Banyak yang digratiskan oleh beliau," katanya.

Meski demikian, Arif mengaku tidak mengenal sosok Sunardi secara personal. Ia mengatakan jarang bertemu dengan Sunardi yang juga anggota IDI Sukoharjo.

Arif mengenal Sunardi dikarenakan sering mengurus surat izin praktik administrasi dan lain-lain ke pengurus IDI Sukoharjo.

"Kami jarang ketemu. Tetapi sebagai sesama anggota IDI tentu tahu. Kalau secara personal tidak kenal dekat," katanya.

Ia prihatin karena dalam kasus ini profesi dokter terlalu disorot. Menurutnya, kegiatan seseorang tidak bisa disangkutpautkan atau dipandang dengan fokus kepada profesi.

Baca juga: Fakta tentang Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88

"IDI Sukoharjo pun turut berbelasungkawa karena salah satu rekan kami harus meninggal dunia. Kami prihatin karena yang di-blowup dokternya. Padahal mengenai kegiatan perilaku masing-masing kan bukan berbasis profesi, tapi lebih ke pribadi," tutup Arif.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap SU terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3/2022) malam.

Belakangan diketahui berinisial SU (54) adalah Sunardi, merupakan seorang dokter. Yang bersangkutan berdomisili dan membuka praktik di RT 03 RW 07 Dukuh Bangunsari Kelurahan Gayam, Sukoharjo. Namun Kartu Tanda Penduduk (KTP) almarhum beralamat di RT 01 RW 07 Dukuh Bangunsari, Kelurahan Gayam.

Jenazah Sunardi telah dimakamkan di pemakaman muslim di wilayah Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Kamis (10/3/2022) malam.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews