Fakta tentang Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88

Fakta tentang Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88

Densus 88 menembak mati seorang terduga teroris di Sukoharjo

Solo, Batamnews - Densus 88 menembak terduga teroris dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah, kemarin malam. Berikut ini sejumlah fakta yang diungkap polisi dan tetangga terkait sosok dokter Sunardi.

Berikut ini sejumlah fakta tentang sosok dokter Sunardi dari keterangan beberapa pihak.

Pria kelahiran Sukoharjo Mei tahun 1968 itu selama ini membuka praktik di rumahnya di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo Kota.

Selain itu dia juga melayani praktik di klinik milik Ponpes Ulul Albab di Polokarto, Sukoharjo. Menurut Sekretaris Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Surakarta, Endro Sudarsono, saat disergap Densus 88 pada Rabu (9/3) malam, dokter Sunardi dalam perjalanan pulang dari klinik di Ulul Albab menuju kediaman.

Kesaksian Tetangga dokter Sunardi

Ketua RT 03 RW 07, Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Bambang Pujiana Eka Warsana, mengatakan Sunardi tidak pernah mengikuti kegiatan di kampung. Dokter Sunardi disebutnya tak pernah bersosialisasi atau sekadar iuran RT.

Pertemuannya dengan dokter Sunardi selama ini hanya terjadi di masjid saat salat magrib dan isya. Namun dia tak pernah berbincang dengan dokter Sunardi.

Sosok Dokter Sunardi yang Tewas Ditembak Densus di Sukoharjo

Eka juga mengetahui bahwa Sunardi adalah seorang dokter. Di rumah Sunardi juga terpampang papan yang menunjukkan dia membuka praktik doter. Namun menurutnya tidak banyak pasien yang datang ke rumah dokter Sunardi.

Eka juga mengaku tidak mengetahui tempat praktik Sunardi selain di rumah. Sunardi diketahui selama ini tinggal di rumah bersama istri dan empat anaknya. Eka menyebut Sunardi pernah mengalami kecelakaan hingga sampai sekarang harus menggunakan tongkat untuk beraktivitas.

Keluarga yakin dokter Sunardi tak terlibat terorisme

Sekretaris The Islamic Study and Action Center (ISAC) Endro Sudarsono yang mewakili keluarga menyampaikan pihak keluarga yakin dokter Sunardi tak terlibat kasus terorisme.

"Yang jelas kita menyayangkan sikap penegakan hukum yang kemudian ada sebuah kekerasan apalagi tembak mati. Mestinya ada upaya paksa, atau upaya hukum yang sifatnya melumpuhkan. Bukan mematikan," katanya kepada wartawan di rumah duka, hari ini.

Terkait langkah hukum, ISAC masih akan berkoordinasi dengan keluarga dokter Sunardi dalam waktu dekat.

Polisi Ungkap dokter Sunardi Penasihat Amir JI

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat jumpa pers virtual mengungkap dokter kelahiran 10 Mei 1968 itu terlibat dalam jaringan terorisme di Indonesia. Dia disebut pernah menjabat sebagai amir khidmat dengan jabatannya adalah deputi dakwah dan informasi.

"Yang bersangkutan sebagai penasihat Amir JI (Jemaah Islamiyah)," ujar Ahmad Ramadhan.

Sunardi Juga Disebut Sebagai Penanggungjawab HASI

Brigjen Ahmad Ramadhan juga menyebut dokter Sunardi menjabat sebagai penanggung jawab dalam kepengurusan HASI.

"Keterlibatan SU (Sunardi) adalah selaku anggota organisasi teroris JI, kemudian yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai amir khidmat jabatannya adalah deputi dakwah dan informasi dan yang bersangkutan juga penanggung jawab Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI)," kata Ramadhan.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews