Ini "Mesin Kiamat" Rusia, Bisa Picu Tsunami 100 Meter

Ini "Mesin Kiamat" Rusia, Bisa Picu Tsunami 100 Meter

Ilustrasi (AP/Daniel Cole)

Jakarta, Batamnews - Rusia disebut memiliki kapal selam nuklir unik bernama 'Poseidon'. Kapal ini mampu meledakkan hulu ledak nuklir di bawah air serta menenggelamkan kota-kota dengan tsunami.

Melansir Daily Star, Presiden Rusia Vladimir Putin dikatakan sudah lama memiliki kapal selam drone bawah laut itu. Ini dilengkapi dengan torpedo berkemampuan nuklir yang cukup kuat untuk menenggelamkan seluruh kota dengan tsunami, meskipun hal ini tidak mungkin terjadi.

Baca juga: Filipina Siap Kirim Tentara Bertempur Lawan Rusia di Ukraina

Media Rusia disebut pernah melaporkan bahwa kapal selam Poseidon dipersenjatai dengan torpedo berujung hulu ledak nuklir 2 megaton. Perangkat yang dijuluki "Mesin Kiamat" ini diperingatkan mampu menciptakan tsunami setinggi 330 kaki atau sekitar 100 meter.

Poseidon juga diklaim dapat meluncur di bawah laut dengan kecepatan 70 knot atau 80mph pada kedalaman lebih dari setengah mil. Alat ini dirancang untuk menghancurkan pangkalan angkatan laut musuh dan memastikan dominasi Putin atas lautan.

Putin sendiri mengklaim Poseidon akan "hampir tidak memiliki kerentanan" dan mengatakan itu akan membawa "peraturan nuklir besar-besaran". Dia mengatakan "tidak ada apa pun di dunia yang mampu menahan mereka."

Menurut Naval News, sistem unik itu untungnya belum siap untuk digunakan. Namun jika menjadi aktif, sistem itu berpotensi mengubah wajah pencegahan nuklir selamanya karena torpedo "mungkin tak terbendung".

"Senjata nuklir yang ditempatkan dengan baik di kisaran 20 MT hingga 50 MT di dekat pantai laut pasti dapat menggabungkan energi yang cukup untuk menyamai tsunami 2011, dan mungkin lebih banyak lagi," kata fisikawan Rex Richardson kepada Business Insider.

"Mengambil keuntungan dari efek amplifikasi dasar laut yang naik, gelombang tsunami mencapai ketinggian 100 meter (330 kaki) mungkin terjadi," ujarnya.

Baca juga: Rusia-Ukraina Gagal Capai Kesepakatan Akhiri Perang saat Pertemuan di Turki

Ia menambahkan senjata semacam ini juga akan meniup sedimen laut ke udara, menciptakan awan debu radioaktif. Richardson juga mengatakan Los Angeles atau San Diego di Amerika Serikat (AS) akan sangat rentan terhadap kejatuhan karena angin darat yang dominan.

Sebagaimana diketahui, Rusia telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Ini membuat ketakutan akan pecahnya Perang Dunia III.

Putin sendiri telah menyiagakan pasukan nuklirnya. Sejauh ini NATO menolak terlibat langsung ke perang karena takut konsekuensi yang lebih besar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews