Setop Jual iPhone di Rusia, Apple Bisa Rugi Rp 20,6 Triliun Setahun

Setop Jual iPhone di Rusia, Apple Bisa Rugi Rp 20,6 Triliun Setahun

Ilustrasi

Jakarta, Batamnews - Apple kemungkinan akan kehilangan pendapatan sebesar US$3 juta atau setara Rp 42,9 miliar sehari atau sekitar US$1,44 miliar (Rp 20,59 triliun) setahun dampak dari menarik diri dari Rusia setelah negara itu menyerang Ukraina.

Ini merupakan prediksi dari portal online berbasis di Lutuania bernama Burga. Perhitungan ini berdasarkan pangsa pasar Apple di Rusia dan pendapatan perusahaan dari penjualan pada 2021.

Apple diketahui berhenti menjual iPhone dan produk-produk lainnya secara fisik di Rusia setelah negara tersebut menginvasi Ukraina. Langkah Apple ini bisa mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan.

Dalam kalkulasinya, Burga mengacu pada data pangsa pasar Apple di Rusia pada Q3 2021 (15%) dan angka penjualan ponsel di Rusia pada tahun 2021 (USD 7,6 miliar).

Baca juga: Ide Gila Rusia yang Bakal Bikin NATO Kalang Kabut

Berdasarkan data tersebut, Burga memperkirakan pendapatan Apple dari iPhone di Rusia pada tahun 2021 sebesar USD 1,14 miliar. Ketika dibagi dengan 365 hari dalam setahun, angkanya menjadi USD 3,1 juta per hari, seperti dikutip dari ZDNet, Kamis (10/3/2022).

Angka itu sebenarnya tidak begitu besar bagi Apple, mengingat perusahaan besutan Steve Jobs ini meraup USD 123,9 miliar hanya pada kuartal lalu. Tapi ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan.

Pertama, pertumbuhan Apple di Rusia belakangan ini sangat pesat. Antara tahun 2014 dan 2021, penjualan iPhone di Rusia melonjak 200%, dan menurut data IDC saat ini Apple merupakan vendor terbesar ketiga di bawah Samsung dan Xiaomi.

Ada juga kerugian terkait layanan dan produk lainnya. Layanan yang ditawarkan Apple merupakan penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah iPhone, jadi kemungkinan akan ada dampaknya.

Baca juga: Israel Siap Tampung 25.000 Pengungsi Ukraina

"Di sisi lain, keluarnya Apple dari Rusia menempatkan hubungan yang sulit antara kedua entitas," kata Burga dalam laporannya.

"Khususnya Rusia sebelumnya telah menerapkan kebijakan yang harus dipatuhi oleh perusahaan seperti Apple. Apple baru-baru ini mematuhi mandat untuk membuka kantor di Rusia untuk menawarkan layanan online di sana," sambungnya.

Selain berhenti menjual iPhone dan perangkat lainnya, Apple juga membatasi layanannya seperti Apple Pay di Rusia. Mereka juga membatasi fitur Apple Maps di Ukraina untuk melindungi keselamatan warga.

Produsen iPhone itu juga mencekal dua aplikasi milik media Rusia, RT News dan Sputnik News, dari App Store. Kedua aplikasi itu sekarang tidak bisa diunduh di luar Rusia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews