Teheran - Iran mengumumkan keberhasilan menempatkan satelit militer di orbit, ketika pembicaraan tentang pemulihan kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan negara adidaya dunia mencapai tahap kritis.

“Satelit militer kedua Iran, Nour-2 diluncurkan ke luar angkasa oleh roket Qassed dari divisi kedirgantaraan Pengawal Revolusi Iran dan berhasil ditempatkan di orbit 500 kilometer dari Bumi,” kantor berita resmi Irna melaporkan.

Korps Pengawal Revolusi Islam menggambarkan Nour-2 sebagai "satelit pengintai" dalam sebuah pernyataan di situs Sepah News.

Satelit itu diluncurkan dari gurun Shahroud di provinsi Semnan, sekitar 300 kilometer timur ibukota Teheran.

Menteri Telekomunikasi Issa Zarepour memuji keberhasilan peluncuran tersebut.

“Sinyal pertama dari Nour-2 berhasil diterima oleh stasiun bumi. Satelit pengintai ini akan mengorbit bumi setiap 90 menit, dan misinya akan berlangsung setidaknya tiga tahun," katanya dalam sebuah pernyataan di Irna.

Amerika Serikat telah berulang kali menyuarakan keprihatinan bahwa peluncuran semacam itu dapat meningkatkan teknologi rudal balistik Iran.

Namun Iran bersikeras tidak fokus pada senjata nuklir dan peluncuran satelit dan roketnya hanya untuk tujuan sipil atau pertahanan.

Iran berhasil menempatkan satelit militer pertamanya ke orbit pada April 2020.