Ocean Infinity Siap Lanjutkan Pencarian Malaysia Airlines MH370 yang Hilang

Ocean Infinity Siap Lanjutkan Pencarian Malaysia Airlines MH370 yang Hilang

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Washington - Perusahaan eksplorasi swasta Ocean Infinity mengisyaratkan kemungkinan kembali ke laut untuk misi pencarian Malaysia Airlines (MAS) penerbangan MH370, yang hilang sejak 8 tahun lalu.

Portal Airlineratings melaporkan, CEO Ocean Infinity , Oliver Plunkett memberikan petunjuk kepada kerabat terdekat dan berkomitmen untuk menemukan Boeing 777 yang hilang.

Pihaknya kini tengah menyiapkan kapal pencari yang dilengkapi dengan sistem pelacakan yang lebih canggih dari sebelumnya.

“Kami akan mempersiapkannya dan akan membutuhkan banyak pekerjaan untuk mempersiapkan kapal sebelum berdiskusi dengan Pemerintah (Malaysia).

Ia juga berharap dapat terus mendapat dukungan dari Pemerintah Australia seperti sebelumnya.

“Kapalnya berbeda dan mungkin merupakan kapal tercanggih di dunia dan kami berencana untuk membangunnya tanpa membutuhkan manusia di dalamnya,” jelasnya dalam konferensi video virtual yang juga dihadiri oleh beberapa anggota keluarga korban, dilansir media Malaysia, Harian Metro, Senin (7/3/2022).

Ia menjelaskan, selama ini Ocean Infinity juga telah menyepakati syarat sebelumnya bahwa tidak ada biaya yang dikenakan sampai mereka menemukan pesawat tersebut.

Namun, kata dia, hal itu tergantung kesepakatan pemerintah Malaysia apakah akan mengizinkan upaya pencarian atau tidak, yang mungkin dilakukan pada 2023.

Pada 2018 Ocean Infinity pernah melakukan upaya pencarian dan berharap bisa menemukan puing-puing pesawat naas itu dalam waktu satu bulan.

Kabarnya, diharapkan mendapat insentif besar jika mereka menemukan pesawat karena diyakini dalam kesepakatan pencarian, mereka akan dibayar hingga US$ 70 juta (RM293 juta), jika mereka berhasil menemukan pesawat dan kotak hitamnya. .

Namun, upaya itu juga gagal dan puing-puing pesawat yang malang itu masih gagal ditemukan.

Misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menjadi pertanyaan hingga kini ketika menghilang saat dalam penerbangan dari Bandara Kuala Lumpur (KLIA) menuju Beijing pada 8 Maret 2014 lalu.

Saat kejadian, pesawat Boeing 777 tersebut membawa 227 penumpang dari berbagai negara dan 12 awak.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews