AS Usir 12 Diplomat Rusia di PBB karena Terlibat Mata-Mata

AS Usir 12 Diplomat Rusia di PBB karena Terlibat Mata-Mata

ilustrasi

Batam, Batamnews - Ketika invasi Rusia di Ukraina menjadi pusat perhatian di PBB, AS menyampaikan akan mengusir 12 diplomat Rusia dari perwakilan Moskow di PBB, mengatakan mereka sebenarnya agen intelijen yang memata-matai AS.

"Kami mulai proses pengusiran 12 mata-mata intelijen dari Perwakilan Rusia yang melanggar privilese residensi mereka di AS dengan terlibat dalam aktivitas spionase yang berlawanan dengan keamanan nasional kami," jelas Perwakilan AS di PBB dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Pasukan Udara Rusia Kuasai Kota Terbesar Kedua di Ukraina, Baku Tembak Terjadi

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya mengatakan pihaknya bisa menanggapi dengan pengusiran balasan diplomat Amerika. "Itu bukan pilihan kami," ujarnya, dikutip dari The New York Times, Rabu (2/3/2022).

"Kami tidak memulainya," lanjutnya.

Nebenzya, yang mengetahui pengusiran itu ketika dia menerima telepon selama konferensi pers - mengatakan diplomat Rusia diberikan batas waktu sampai 7 Maret untuk meninggalkan AS.

Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mengucilkan Rusia secara diplomatik dan ekonomi sejak negara itu menyerang Ukraina pekan lalu. Banyak negara menjatuhkan sanksi ekonomi pada pejabat dan entitas Rusia, perusahaan yang memiliki kesepakatan bisnis dengan Rusia, dan beberapa orang Rusia dilarang mengikuti agenda olahraga dan kebudayaan.

Majelis Umum PBB menggelar sidang khusus darurat pada Senin yang diperkirakan berlanjut pada Selasa dan Rabu karena panjangnya daftar negara yang akan berbicara dalam forum tersebut. Negara-negara Barat yang berbicara pada Senin tidak hanya mengecam Rusia, tapi juga Belarusia karena membantu invasi tersebut.

Baca juga: Mengenal Senjata Mematikan Bom Termobarik Milik Rusia yang Dibawa ke Ukraina

Majelis umum diperkirakan menggelar pemungutan suara untuk resolusi pada Rabu untuk mengecam invasi Rusia dan menyerukan diakhirinya perang.

Dalam pidato pembukanya, Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan: "Pertempuran di Ukraina harus dihentikan. Serangan di seluruh negeri, dari udara, darat, dan laut. Harus dihentikan sekarang."

Guterres mengatakan PBB meningkatkan upayanya untuk menanggapi krisis kemanusiaan yang disebabkan invasi tersebut, dan Dewan Keamanan PBB menggelar rapat darurat pada Senin fokus membahas krisis tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews