Pengamat Wisata Kepri Sarankan Travel Bubble Ditunda

Pengamat Wisata Kepri Sarankan Travel Bubble Ditunda

Mulyadi Tan

Batam, Batamnews - Travel Bubble segera dibuka. Namun ada beberapa hal yang harus dicermati oleh pemerintah Indonesia, mulai dari aturan main pelaksanaannya hingga perkembangan kasus Omicron di Singapura.

Hadirnya Travel Bubble tentu sangat dinantikan oleh pelaku pariwisata di Kepri. Selain dapat mendompleng kembali sektor pariwisata yang terkesan mati suri pasca pandemi, juga dapat meningkatkan perekonomian.

Baca juga: Travel Bubble Dibuka, 2.000 Pelaku Pariwisata di Batam Tuntas Divaksin Booster

Pengamat Pariwisata Kepri, Mulyadi Tan mengapresiasi langkah pemerintah menyegerakan pembukaan Travel Bubble. Namun ada beberapa hal yang menjadi catatannya kepada pemerintah Indonesia maupun Singapura.

"Tantangan berat buat pengusaha yang berada di Travel Bubble khusus kawasan Bintan dan Nongsa, karena pemerintah Singapura masih tidak melonggarkan VTL (Vaccinated Travel Lane)," kata dia, Kamis (27/1/2022).

Akibatnya, wisatawan dari Singapura diwajibkan karantina sepekan usai berlibur ke Indonesia. Tentu itu perlu dicermati bersama.

"Siapa yang mau dikarantina 7 hari walaupun itu sifatnya karantina mandiri, itu tidak mudah. Perlu ada upaya dari pemerintah Indonesia untuk serius menyiasati hal tersebut," ujarnya.

Ketua DPD Asosiasi Pariwisata Indonesia (Asparnas) Kepri itu menambahkan, pemerintah Singapura hanya mengakui VTL tanpa karantina via jalur udara saja. Artinya mereka cukup pintar menyikapi hal tersebut mengingat kasus Covid-19 varian Omicron di negara itu kian membludak.

"Singapura tidak buka VTL Travel Bubble ini kepada kita karena mereka tidak mau disalahkan juga. Sebab kasus Omicron banyak di Singapura, nanti nama mereka jelek. Mereka smart juga. Jadi kita Indonesia perlu lebih cermat lagi membuat keputusan," kata pria yang akrab disapa Ahi itu.

Menurutnya, aturan perjalanan harus disamakan seperti lewat jalur udara; tanpa karantina. Lebih baik lagi jika dilakukan PCR setiap pulang dan pergi agar lebih aman.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga masih belum menyampaikan informasi terkait Travel Bubble kepada pelaku pariwisata di Kepri. Bagaimana teknis penerapan hingga apa yang harus diperhatikan oleh para travel agent.

"Jangan terlalu euforia. Banyak informasi yang belum disampaikan oleh pemerintah ke masyarakat. Aturan main travel bubble belum disosialisasikan ke pelaku pariwisata. Travel agent tau nggak aturan mainnya? Banyak hal yang jadi catatan," ujarnya.

Baca juga: Terapkan Travel Bubble, Catat Syarat Perjalanan Batam-Singapura

Selain itu, tambah Ahi, perayaan Imlek juga jadi atensi. Di mana Travel Bubble akan dibuka sebelum Imlek berlangsung. Jangan sampai itu jadi pemicu penambahan kasus di Kepri.

Ia juga menyarankan agar Travel Bubble ditunda untuk sementara waktu sampai kasus Omicron benar-benar melandai baik dari Indonesia maupun Singapura.

"Kasus Omicron di Singapura sedang meningkat, kita perlu was-was supaya jangan karena euforia ini menyebabkan peningkatan kasus Omicron di Kepri. Tunda dulu, lah (Travel Bubble) sampai betul-betul aman," kata Ahi. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews