Festival Perang Air saat Perayaan Imlek di Meranti Ditiadakan

Festival Perang Air saat Perayaan Imlek di Meranti Ditiadakan

Festival Perang Air Riau 2016. (Foto: dok.Kemenpar)

Meranti, Batamnews - Festival Perang Air di Kepulauan Meranti terpaksa ditiadakan lagi tahun ini. Tak hanya itu, sejumlah kegiatan lainnya dalam perayaan Imlek 2573 Masehi juga tidak dilaksanakan.

Kebijakan itu sesuai kesepakatan Paguyuban Tionghoa Kepulauan Meranti bersama unsur terkait untuk mengantisipasi timbulnya kasus baru di tengah pandemi Covid-19.

"Kita harus menahan diri agar wabah ini segera berlalu. Untuk itu Imlek kali ini tentu tidak semeriah dua tahun lalu. Karena ada pembatasan sehingga sejumlah kegiatan ditiadakan," ucap Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Meranti, Wanandi Salim saat dihubungi, Selasa (1/2/2022).

Baca juga: Jadi Sajian Khas saat Imlek, Berikut 4 Manfaat Jeruk Mandarin Bagi Kesehatan

Ia mengatakan, persiapan dan kesepakatan telah dilakukan. Hal ini tentunya harus benar-benar menjadi rumusan agar tidak memperburuk situasi, meskipun di Meranti nol sebaran kasus Covid-19.

Sebelumnya, Bupati Meranti, Muhammad Adil menginginkan Cian Cui digelar tahun ini. Pertimbangannya banyak dampak positif yang dirasakan, salah satunya adalah meningkatnya ekonomi masyarakat.

"Bupati tadinya ingin kegiatan ini dilaksanakan. Kami juga ingin seperti itu. Tapi aturannya tidak boleh, makanya kita harus patuh untuk menjaga situasi tetap aman dari pandemi. Keputusan itu datang dari pemerintah pusat. Sebagai langkah antisipasi sebaran Covid," kata Aan.

Meski sejumlah kegiatan ditiadakan, lanjutnya, hal itu tidak mengganggu proses ibadah mereka. Pelaksanaan ibadah tetap dilakukan di masing-masing kelenteng dan harus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Mulai dari menyediakan alat ukur suhu tubuh, cuci tangan, mengenakan masker dan jaga jarak.

Baca juga: 9 Shio Ini Bakal Banyak Hoki dan Cuan di Tahun Macan Air 2022

"Harus menjaga prokes. Agar itu berjalan baik, nantinya setiap kelenteng diwajibkan membentuk panitia internal agar dapat mengatur setiap pelaksanaan ibadah," katanya.

Perayaan Imlek di Meranti memang terkenal akan kemeriahannya. Meskipun suasananya tidak semeriah dua tahun lalu yang ada kegiatan Festival Perang Air dan Pawai Dewa Co She Kong keliling kelenteng.

Segala sesuatu yang berkaitan warna merah tetap tampak mencolok. Mulai dari baju, lampion hingga ornamen sudut rumah serta kelenteng di pusat Kota Selatpanjang.

Bahkan ciri khas bertepatan dengan hari besar itu juga mulai identik oleh keriuhan suara petasan yang dibakar secara mandiri hingga kelompok masyarakat setempat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews