Paling Lama Dibanding Varian Lain, Omicron Bisa Bertahan 21 Jam di Permukaan Kulit

Paling Lama Dibanding Varian Lain, Omicron Bisa Bertahan 21 Jam di Permukaan Kulit

Ilustrasi. (Foto: Times of India)

Tokyo - Varian Omicron terdeteksi mampu bertahan di permukaan plastik selama delapan hari dan 21 jam di kulit manusia.

Berdasarkan penelitian, tingkat kelangsungan hidup Omicron ditemukan lebih lama dari varian mengkhawatirkan lainnya seperti Alpha, Beta, Gamma dan Delta.

Penelitian, yang diunggah melalui pra-publikasi dan belum menjalani evaluasi bersama, menganalisis perbedaan stabilitas lingkungan virus antara galur Covid-19 asli dari Wuhan dan semua varian mengkhawatirkan.

Hasilnya menunjukkan bahwa Alpha, Beta, Delta dan Omicron memiliki tingkat kelangsungan hidup dua kali lebih lama pada permukaan plastik dan kulit manusia, dibandingkan dengan strain Wuhan.

Faktanya, keempat jenis varian mengkhawatirkan masih memiliki daya tular jika tetap berada di permukaan kulit selama 16 jam.

Omicron bisa hidup selama 21,1 jam pada model kulit mayat manusia, disusul virus Wuhan (8,6 jam), Gamma (11 jam) dan Delta (16,8 jam).

Kelangsungan hidup varian Alpha adalah 19,6 jam, sedangkan Beta ditemukan hampir sama pada 19,1 jam.

Varian Omicron memiliki tingkat stabilitas lingkungan tertinggi di antara varian mengkhawatirkan.

"Tingkat stabilitas yang tinggi ini kemungkinan merupakan salah satu faktor di balik kemampuan Omicron untuk menggantikan varian Delta dan menyebar lebih cepat," kata peneliti dari Kyoto Prefectural University of Medicine di Jepang dilansir Berita Harian, Rabu (26/1/2022).

Selain itu, tim peneliti menemukan bahwa Omicron mampu hidup 193,5 jam atau sekitar delapan hari di permukaan plastik (polystyrene), yaitu tiga kali lipat dari strain aslinya (56 jam), varian Gamma (59,3 jam), Delta ( 114 jam) dan Beta (156.6 jam).

Hanya varian Alpha yang memiliki survival rate di permukaan plastik yang hampir sama dengan Omicron, yakni 191,3 jam.

Tim peneliti mengatakan tingkat stabilitas lingkungan yang tinggi di antara varian mengkhawatirkan mampu meningkatkan risiko infeksi dan berkontribusi pada penularan varian.

Meskipun varian Alpha, Beta, Delta dan Omicron mencatat peningkatan resistensi terhadap etanol, studi terbaru mengungkapkan bahwa tingkat kelangsungan hidup varian mengkhawatirkan di permukaan kulit hanya mampu bertahan selama 15 detik setelah terpapar cairan desinfektan berbasis alkohol.

Berkaitan dengan hal tersebut, tim peneliti sangat mendorong praktik kebersihan tangan dan frekuensi penggunaan cairan desinfektan dengan konsentrasi alkohol yang sesuai, seperti yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Studi ini juga mengakui beberapa kendala seperti hubungan antara jumlah virus yang tersisa di permukaan dan risiko infeksi yang belum ditentukan.

Dengan demikian, kata tim peneliti, nilai survival rate VOC pada permukaan tertentu harus dijadikan acuan statistik. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews