BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Banyak hal menarik yang muncul saat debat publik Calon Bupati Natuna di Gedung Sri Serindit, Ranai, Kabupaten Natuna, Kepri, Selasa (10/11/2015) siang.

Salah satunya saat calon nomor urut 2 Ilyas Sabli meras tersindir oleh pertanyaan calon nomor urut 1, Dediyanto alias Atet.

Atet memilih melempar pertanyaan menyeluruh pada empat kompetitornya, terkait apa arti money politic (politik uang).

Rata-rata calon bupati lain menjawab, money politic hal yang sangat tidak etis.

Calon nomor urut 3 Imalko menjawab hal itu perlu dihindari, calon nomor urut 4 Hamid Rizal, mengatakan hal itu tidak baik. Begitu juga ucapan calon nomor urut 1 Rodhial Huda menyebutkan hal tersebut bertentangan dengan agama dan peraturan undang-undang.

llyas dan Atet dalam sebuah kesempatan.

"Setidaknya masyarakat tahu mana pasangan yang nggak pakai duit maju dalam Pilkada ini," ujar Rodhial sembari berpromosi strateginya yang tanpa berorientasi kepada dana ketika maju dalam Pilkada ini.

Namun saat hal itu ditanyakan ke Ilyas Sabli, Ilyas punya pandangan lain. Menurutnya pemberian uang ke masyarakat, jika dalam bentuk sedekah dan bantuan tidak ada salahnya selama dalam berpolitik.

"Ya kalau kita bersedakah dan membantu orang, justru ada pahalanya. Kecuali kita memberi duit dengan embel-embel memilih kita barulah salah," ujar Ilyas disambut tepuk tangan para penonton.

Ilyas sebagai calon petahana memang dikenal punya potensi pendekatan khusus ke masyarakat. Apalagi calon nomor urut 2 ini punya reaksi cepat dalam memberikan bantuan.

Terkait jawaban-jawaban calon lain yang sudah disampaikan, Atet menilai politik uang tidak mendidik.

Lalu Ilyas kembali menanggapi sambil bergurau. "Kenak lah kawaan kalau gitu... (Kena deh saya kalau gitu)," seloroh Ilyas, disambut tertawa dan tepuk tangan para audiens.

[fox]